Anto (37) sopir angkot Siteba menjelaskan, dirinya terpaksa menaikkan tarif karena harga BBM sudah mahal. “Ya terpaksa tarif dinaikkan dari Rp4 ribu menjadi Rp5 ribu. Gimana lagi, Pak. Serba naik semuanya. Kalau tarif yang lama bisa rugi, uang tidak bisa kita bawa pulang, Pak,” ujarnya.
Sopir angkot Indarung, Ujang (45) juga punya alasan yang sama. Kenaikan BBM terpaksa membuat sopir menaikkan tarif. “Terpaksa kita lakukan sendiri kenaikan tarif ini, Pak,” sebutnya.
Terpisah, Kadis Perhubungan Kota Padang Yudi Indra Syafni menjelaskan, terkait kenaikan harga BBM terhadap pengaruh kenaikan tarif angkutan umu, ia mengaku hari ini baru akan mengadakan rapat dengan instansi terkait lainnya. Rapat tersebut, membahas dampak kenaikan BBM terhadap kemungkinan kenaikan tarif angkutan umum di Kota Padang. “Kalau sudah selesai rapatnya nanti kita kabari,” ujarnya. (rdr-007)