PADANG, RADARSUMBAR.COM – Berdasarkan RPJMN 2020-2024, jumlah wirausaha di Indonesia diprediksi sebanyak 11,2 juta atau sebanyak 4 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Artinya, setiap UMKM yang ada harus berpikir untuk go digital.
Di tahun 2022 ini, angkanya baru sebesar 3,47 persen dan cukup jauh bila dibandingkan dengan jumlah wirausaha di negara ASEAN lainnya.
Maka dari itu, perlu rasanya bagi para pelaku untuk membuat gebrakan, terutama dalam urusan pemasaran. Salah satunya dengan mencoba untuk go digital atau melakukan penjualan online.
Ini terungkap saat pelatihan “Pemasyarakatan Inkubasi bagi UMKM” yang dilaksanakan Deputi Bidang Kewirausahaan Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kemenkop UKM di Hotel Truntum Padang, Selasa (20/9/2022) dengan menghadirkan dua narasumber yakni, Founder Bayanaka.id, Farouk Abonk dan Alkautsar dari Azwa Group.
Farouk dalam paparannya dengan judul ‘Strategi Menghadapi Dunia Digital untuk Usaha Mikro’ mengatakan, ada banyak potensi bisnis digital di Indonesia.
Sebab, ada sekitar 204 juta pengguna internet di Indonesia yang tercatat pada tahun 2021 dengan 370 juta pemilik mobile phone dan menghabiskan 8 jam untuk aktif di dunia maya.
“Hal itu harus menjadi perhatian bagaimana pentingnya UMKM go digital bagi para pelaku, terutama dalam hal penjualan,” tuturnya.
Dari survei, setidaknya ada 60,6 persen pengguna internet yang pakai jasa e-commerce, 36 persen grosiran dan 13 persen direct selling.
Sementara, data Google mencatat 82 persen orang di dunia mencari informasi mengenai toko di sekitarnya menggunakan mesin telusur.
“Makanya, bisnis yang didukung dengan kehadiran online mengalami peningkatan revenue 80 persen lebih cepat daripada bisnis yang dijalankan konvensional,” jelas Farouk kemudian.
Ditambahkannya, ada beberapa tips untuk para pelaku UKM jika ingin memulai go digital. Yakni;
- Memahami dimana bisnis anda berada
- Memahami bagaimana perilaku dan harapan pelanggan
- Memahami tujuan go digital
- Manfaatkan tools digital
Sementara itu, program inkubasi bagi UMKM adalah program yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) yang bertujuan untuk memperkuat program kewirausahaan nasional sebagai upaya dalam meningkatkan perekonomian nasional.
Demikian disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade saat membuka pelatihan “Pemasyarakatan Inkubasi bagi UMKM” di Hotel Truntum Padang, Senin (19/9/2022).
Andre Rosiade menyebut, menurut data Kementerian Koperasi tahun 2018, pelaku UMKM berjumlah sebanyak 64,2 juta atau 99,99 persen dari jumlah pelaku usaha di Indonesia.
Sedangkan daya serap tenaga kerja UMKM tersebut sebanyak 117 juta pekerja atau 97 persen dari daya serap tenaga kerja dunia usaha.
Kemudian kata Andre Rosiade lagi, untuk kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1 persen dan sisanya yakni 38,9 persen disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya sebesar 5.550 atau 0,01 persen dari jumlah pelaku usaha.
“Artinya ada disparitas yang tinggi antar pelaku usaha Indonesia, UMKM dan usaha besar. Padahal UMKM menjadi penyangga lapangan kerja dengan penyerapan 97 persen tenaga kerja,” papar ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini secara virtual. (rdr)