Kepala PT KAI Divre II Sumbar M Arie Fathurrochman mengaku sepakat untuk membantu mengurai kemacetan Pasar Padang Lua. Dia berharap, hanya berurusan dengan satu pintu, yaitu Pemkab Agam. “Kami ingin melibatkan Pemkab Agam, karena juga bersinggungan dengan Pemda. Ada 90 kontrakan rumah di lokasi yang akan terganggu. Kalau ini didukung Pemkab, kami akan senang hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya.
PT KAI ingin kerja sama atau MoU (Memorandum of Understanding) antara PT KAI dan Pemkab Agam. “Prinsipnya kami setuju. Silakan lahan sekitar 7.000 M2 ini nanti dikelola nagari, PD Pasar Pemkab Agam atau yang lainnya. Yang penting tidak ada konflik dan bisa dimediasi dan masyarakat yang berkontrak dengan PT KAI bisa diselesaikan,” katanya.
Kepala Dinas Perindagkop Agam Dedi Asmar mewakili Bupati Andriwarman menyebutkan, langkah yang diambil adalah solusi yang baik untuk menghilangkan kemacetan. “Ini luar biasa. Kami lihat Pak Andre adalah solusi. Saat BBM hilang, Pak Andre datang semua beres. Kami juga melihat masalah macet ini juga bisa selesai. Terima kasih Pak Andre sudah membantu pasar sayur yang perputaran omzetnya Rp7 miliar sehari. Ini adalah ikhtiar kita bersama,” katanya.
Anggota DPRD Agam Zulhefi Sikumbang menyebutkan, langkah yang diprakarsai Andre Rosiade, Bupati Agam dan PT KAI ini sangat bernas dan bisa menjadi solusi. “Terima kasih Pak Andre Rosiade yang langsung datang ke Pasar Padang Lua untuk memastikan lokasi. Semoga titik macet bisa diurai atau dihilangkan di sini,” kata kader Partai Gerindra ini.
Andre Rosiade mengatakan, kemacetan Pasar Padang Lua memang sangat merugikan ekonomi, tidak hanya Agam, tapi Sumbar secara umum. Karena merupakan akses utama ke Bukittiinggi, Payakumbuh dan lainnya. Awalnya, ada pembicaraan soal flyover, jalan bypass dan lainnya. Tapi belakangan, didapatkan solusi bersama, yaitu memindahkan parkiran dan mengubah tata kelola pasar.
“Kita juga sadari, kalau lahan dibebaskan akan berkurang pemasukan PT KAI. Jadi diganti dengan sistem kontrak. Kontrak antara Pemkab Agam dengan PT KAI. Harapan kami, semoga solusi ini bisa segera dipastikan. Karena manfaatnya bukan untuk Padang Lua saja, tapi Sumbar umumnya. Insya Allah tiga bulan bisa selesai. Ini prestasi Kadivre yang bisa membantu mengurai kemacetan,” kata Anggota Komisi VI DPR RI ini.
Andre berharap, semua pihak bisa duduk bersama dan melakukan rapat koordinasi untuk menyegeraan eksekusi masalah ini. Karena, ini merupakan solusi bersama, untuk memastikan kemacetan tak ada lagi. “Malam ini kami tinjau langsung dan melihat betapa besar dan baiknya potensi pasar ini. Semoga ini bisa menjadi solusi untuk Pasar Padang Lua, karena ini adalah tugas kami sebagai anggota DPR RI,” katanya. (rdr)