LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Pasar Padang Lua, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar) merupakan pasar sayur terbesar di Sumbar, bahkan di Sumatra. Tidak hanya Sumbar, pasar ini juga tempat pedagang sayur dari Provinsi Riau, Kepulauan Riau dan Jambi menggantungkan kebutuhan mereka. Bahkan, sayur untuk Singapura juga dipasok dari sini. Empat Provinsi, satu Negara. Namun, sejak 1991, kemacetan parah terjadi di sini.
Anggota DPR RI asal Sumbar Andre Rosiade pun tak mau tinggal diam. Apalagi, sudah 31 tahun berbagai langkah dicoba Pemprov Sumbar dan Kabupaten Agam untuk mengurai kemacetan belum berhasil. Namun, akhir-akhir ini, sebuah solusi mulai ditemukan dan akan segera dieksekusi agar macet parah yang terjadi tiap hari tak lagi merugikan banyak pihak.
Selasa (4/10/2022), Andre Rosiade yang merupakan “bako” rang Agam mengumpulkan Pemkab Agam, pengelola pasar, pihak Nagari Padang Lua dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Kantor Wali Nagari Padang Lua dengan bahasan “Revitalisasi Pasar Nagari Padang Lua”. Mereka mulai mendapatkan solusi, untuk memindahkan parkir yang setiap hari tumpah di jalan raya ke lokasi yang lebih baik.
Wali Nagari Padang Lua Edison menyebutkan, kemacetan di Padang Lua memang sudah menahun dan harus segera diatasi. Dia berharap semoga dengan tangan dingin Andre Rosiade dan Bupati Agam Andriwarman (AWR), harapan mereka terhadap pembenahan Pasar Padang Lua terwujud.
“Sumber kemacetan pasar ini ada di titik arah Padang menuju Bukittinggi, tepatnya di los Pakan Ateh dan eks perumahan PT KAI. Macet terjadi karena aktivitas pasar yang besar dan penyempitan lahan. Kami mohon lahan dibebaskan dari mushalla ke kantor BRI untuk jadi lahan parkir,” kata Edison dalam pertemuan yang dihadiri Kepala PT KAI Divre II Sumbar M Arie Fathurrochman, Kepala Dinas Perindagkop Agam Dedi Asmar, Kadis Perhubungan Agam Handria Asmi, Kasat Pol PP Agam Dandi Pribadi, Camat Banuhampu Susi Kamila dan dua anggota DPRD Agam Zulhendrif Bandaro Labiah dan Zulhefi Sikumbang.
Wali Nagari mengatakan, jalan keluar yang diharapkan berikutnya dari arah Kubang Putiah dan KUD harus bisa dibebaskan. Selanjutnya dijadikan jalan angkutan oplet dan parkir. Kalau pun jadi pembangunan tol Padang-Pekanbaru melalui Agam dan dekat dari Padang Lua, bisa diarahkan ke exit tol Sungai Puar dan tidak menyinggung lahan utama.
“Semua yang ingin dibebaskan ini adalah lahan PT KAI. Kami berharap pembebasan lahan ini terjadi karena sangat penting. Karena pasar ini adalah tulang punggung sayur mayur untuk empat provinsi dan satu negara. Sumbar, Jambi, Kepri, Riau dan Singapura. Kami berterima kasih Pak Andre Rosiade bisa membantu pembebasan lahan,” katanya yang sangat berterima kasih atas bantuan Andre Rosiade.