Ia menyampaikan sejauh ini pihaknya telah menyiapkan data keluarga anak stunting di daerah itu sebagai langkah awal untuk menangani stunting di Sumbar. “Karena ada data tersebutlah saya bisa datang ke sini,” katanya.
Selain itu, lanjutnya pihaknya juga melakukan pendampingan terhadap keluarga tersebut guna menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan nyaman sehingga dapat mendukung tumbuh kembang anak.
Pihaknya juga melaksanakan audit untuk mengetahui penyebab anak mengalami stunting guna memberikan intervensi yang tepat.
Ia menyampaikan upaya yang dilakukan tersebut untuk menekan angka stunting di Sumbar yang saat ini berada pada 23,3 persen dan ditargetkan menjadi 14 persen pada 2024.
Ia menambahkan penanganan stunting di Indonesia sudah lama dilakukan namun dinilai belum terkoordinir sehingga pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 terkait dengan penanganan gagal tumbuh pada anak harus dilakukan oleh semua lapisan. (rdr/ant)