Terkait Solar Cell ini, lanjutnya, tentunya bisa menjadi peluang kolaborasi antara PT Semen Padang dengan pihak lain. Karena, PT Semen Padang pada Desember 2023, akan menargetkan penghematan biaya listrik hingga Rp. 3 miliar/tahun dengan memasang Solar Cell berkapasitas 40-42 MWp.
“Jadi, banyak hal yang dilakukan PT Semen Padang dalam mendukung program Industri Hijau. Bahkan, kami pun telah memanfaatkan Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) atau gas panas buang dari Pabrik Indarung V untuk membangkitkan energi listrik sebesar 8,5 MW. Kami pun, bisa menghemat anggaran hingga belasan miliar rupiah,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Asri Mukhtar juga membeberkan program konservasi ikan bilih dan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) di PT Semen Padang. Untuk program konservasi ikan bilih yang merupakan ikan endemik di Danau Singkarak, telah dimulai sejak 2018 dengan membuat labor pemijahan ikan bilih dan juga kolam ikan bilih yang dilengkapi dengan tempat pemijahan.
“Tempat pemijahan ikan bilih ini juga sudah mendapatkan Paten Sederhana dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM yang didapat pada tahun 2021. Dan, ini butuh proses yang panjang dalam rangka menghindari adanya upaya komersil yang dilakukan oleh pihak lain, terhadap invensi tim inventor PT Semen Padang,” katanya.
Asri Mukhtar juga mengatakan, konservasi ikan bilih ini dilakukan, karena adanya eksploitasi yang cukup tinggi terhadap ikan bilih, sehingga sudah mengarah ke kepunahan. Bahkan, sejak dilakukan konservasi ikan bilih pada 2018, kami pun sudah 2 kali mengembalikan ikan bilih hasil konservasi ke habitatnya di Danau Singkarak. “Jumlahnya sekitar 7000 ekor,” bebernya.
Kemudian terkait PMMB, Asri Mukhtar menjelaskan bahwa itu dilatar belakangi adanya program dari Kementerian BUMN dan inisiasi dari Forum Human Capital Indonesia (FHCI). Program ini bertujuan untuk menghadirkan sinergi melalui BUMN Hadir Untuk Negeri, kandidat rekrutment untuk BUMN terkait dan menciptakan SDM yang berjiwa entreprenuer sesuai dengan kebutuhan BUMN.
Pada PMMB ini, ada beberapa perguruan tinggi di Kota Padang yang ikut. Selain UNP, juga ada Unand, UBH, UPI YPTK, dan UNES. Bagi perguruan tinggi, PMMB ini akan mendapatkan wawasan mengenai yang dibutuhkan untuk menyiapkan lulusan mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja. Sedangkan bagi PT Semen Padang, tentunya turut berperan serta dalam menciptakan SDM unggul, berdaya saing tinggi, sesuai kebutuhan industri.
“Kemudian bagi mahasiswa yang ikut PMMB ini, tentunya akan dapat meningkatkan pengetahuan dan skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Di PT Semen Padang, program magang bersertifikat ini telah dimulai sejak tahun 2019,” ujarnya.
Usai menyampaikan orasi, kegiatan pun dilanjutkan dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Program Kemitraan PT Semen Padang dengan UNP itu ditandatangani oleh Dirut Asri Mukhtar. Sedangkan dari UNP, diteken oleh Rektor, Prof. Ganefri, Ph.D, dan turut disaksikan Komisaris PT Semen Padang, Khairul Jasmi, dan seluruh Wakil Rektor UNP.
Kemudian dari PT Semen Padang, juga hadir sejumlah staf pimpinan. Di antaranya, Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan Iskandar Z. Lubis, Kepala Departemen SDM & Umum PT Semen Padang R. Trisandi Hendrawan, serta Kepala Unit Humas & Kesekretariatan, Nur Anita Rahmawati. (rdr)