Aplikasi Nabung Sarok Semen Padang Adalah Solusi untuk Nelayan

Kehadiran Semen Padang di Pantai Purus yang merupakan Kampung Nelayan Cinta Laut ini telah menjawab dua masalah utama yang sebelumnya dihadapi nelayan dalam mengelola sampah laut.

Program Nabung Sarok di Pantai Puruih, Padang. (Dok. Humas PTSP)

Program Nabung Sarok di Pantai Puruih, Padang. (Dok. Humas PTSP)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Plt Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Perikanan dan Kelautan, Rahmat Irfansyah mengatakan, Semen Padang melalui Nabung Sarok bisa menjadi solusi bagi nelayan untuk menampung dan menerima sampah laut yang dikumpulkan.

Tentunya, kehadiran Semen Padang di Pantai Purus yang merupakan Kampung Nelayan Cinta Laut ini telah menjawab dua masalah utama yang sebelumnya dihadapi nelayan dalam mengelola sampah laut.

Masalah pertama, soal sampah laut selain plastik yang selama ini tidak bisa dikelola. Dan ini, sudah terjawab, karena Semen Padang bisa memanfaatkan sampah laut untuk mensubstitusi bahan bakar batubara. Kedua, masalah pendistribusian sampah laut ke Nabuang Sarok Semen Padang.

Karena, antara Purus dan Semen Padang di Indarung cukup jauh. “Alhamdulillah, pihak Semen Padang siap memfasilitasi pengangkutan sampahnya. Dan tentunya, ini memudahkan para nelayan dalam pengelolaan sampah laut selain plastik.”

“Jadi, kehadiran Program Nabuang Sarok Semen Padang ini memberikan motivasi yang luar biasa bagi nelayan, dan Semen Padang juga menjamin sirkulasi ekonominya,” kata Irfansyah.

Bagi BPSPL Padang, termasuk Semen Padang dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumbar, tambah Irfansyah, apa yang dilakukan ini merupakan kolaborasi yang luar biasa, kolaborasi berbasis nelayan.

“Nelayan mengambil sampah di laut, dan masalah sampah bersama-sama kami atasi. Dengan begitu, kesehatan laut jadi semakin terjaga,” katanya.

Sementara itu, salah seorang nelayan dari Kampung Nelayan Cinta Laut bernama Irianto, menyampaikan bahwa sebelumnya sampah yang didapat para nelayan di laut seperti kain dan kayu, biasanya dimusnahkan dengan cara dibakar.

Namun dengan adanya Nabuang Sarok ini, maka ke depannya sampah laut seperti kayu dan kain akan dikumpulkan dan disetor ke Nabuang Sarok.

“Sekarang ini dan ke depannya, sampah laut selain plastik akan kami kumpulkan dan diserahkan ke Semen Padang untuk ditabung di aplikasi Nabuang Sarok.”

“Termasuk sampah plastik yang tidak diterima bank sampah juga akan kami kumpulkan untuk Nabuang Sarok,” kata Irianto, yang juga Sekretaris Nelayan Kelompok Usaha Bersama Sakato Saiyo Mandiri binaan BPSPL Padang.

Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis menyampaikan bahwa program Nabung Sarok sengaja diluncurkan Semen Padang bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan sampah. Terutama, untuk sampah rumah tangga.

Namun dalam perjalannya, ternyata pihak BPSPL Padang juga butuh dukungan dari Semen Padang dalam mengatasi sampah laut selain plastik yang dikumpulkan nelayan, khususnya di Kampung Nelayan Cinta Laut, Pantai Purus.

Kemudian, dilakukan uji coba dan hasilnya, sampah laut bisa dimanfaatkan untuk mensubstitusi bahan bakar batubara.

“Setelah kami koordinasikan hasil pengujiannya ke pihak BPSPL Padang, makanya sore ini kami jemput langsung sampah lautnya untuk dibawa ke Semen Padang, dan akan dimanfaatkan untuk mensubstitusi bahan bakar batubara dalam proses produksi semen.”

“Kami pun ke depannya berkomitmen kalau sampahnya sudah banyak terkumpul, kami siap untuk kembali menjemputnya,” tutup Iskandar. (rdr)

Exit mobile version