PADANG, RADARSUMBAR.COM – Selama Januari-Agustus 2021, UPZ Baznas Semen Padang telah menyalurkan zakat karyawan PT Semen Padang sebesar Rp6,8 miliar lebih kepada para mustahik (orang yang menerima zakat). Dana zakat miliaran rupiah itu, disalurkan melalui berbagai program zakat.
Diantaranya, program Peduli Pendidikan sekitar Rp720 juta, Peduli Kesehatan Rp168 juta, Peduli Kemanusiaan Rp882 juta, Peduli Ekonomi Rp982 juta, Dakwah & Advokasi Rp475 juta.
Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang Oktoweri mengapresiasi UPZ Baznas Semen Padang yang telah memudahkan karyawan PT Semen Padang dalam menyalurkan zakatnya kepada para mustahik.
“Alhamdulillah, kami dari PT Semen Padang berterimakasih kepada kawan-kawan di UPZ Semen Padang, karena telah memudahkan kami para karyawan dalam menyalurkan kewajiban kami untuk membayar zakat,” kata Oktoweri, Selasa (14/9/2021).
Kepala Pelaksana Harian UPZ Baznas Semen Padang Muhammad Arif menambahkan, selain disalurkan melalui berbagai program zakat, UPZ Semen Padang juga telah menyalurkan dana hibah dari Yayasan Lembaga Amal Zakat Semen Padang (LAZ-SP) sebesar Rp112 juta lebih.
“Dana hibah dari LAZ-SP itu disalurkan untuk korban banjir dan gempa bumi di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat melalui via Aksi Cepat tanggap (ACT) perwakilan Sumbar, dan juga untuk bantuan Palestina,” kata Arif.
Selain menyalurkan dana hibah, kata Arif melanjutkan, pihaknya juga menyalurkan dana zakat karyawan PT Semen Padang yang telah disalurkan sebelaumnya ke Baznas Pusat sebesar Rp1,8 miliar.
“Jadi setelah kami salurkan ke Baznas Pusat, dana itu kemudian dikembalikan ke kami untuk disalurkan ke MTs Lubuk Kilangan, untuk bantuan biaya masuk sekolah, dan untuk operasional da’i binaan UPZ Semen Padang di Mentawai,” katanya.
Untuk MTs Lubuk Kilangan, besaran dana zakat yang disalurkan adalah Rp225 juta dari 4 tahap yang direncakan sebesar Rp450 juta. Dana tersebut dipergunakan untuk biaya operasional MTs.
Sedangkan untuk bantuan masuk sekolah, telah disalurkan sebesar Rp869 juta dari rencana Rp1 miliar, karena sisa yang belum disalurkan masih menuggu Calling Visa untuk calon mahasiswa baru yang diterima di perguruan tinggi Timur Tengah.
“Kemudian untuk da’i binaan sebesar Rp22 juta, disalurkan untuk digunakan sebagai bantuan kendaraan operasional, seperti biaya beli BBM bagi kendaraan operasional da’i binaan kita,” ujarnya.