“PTK berkomitmen untuk turut serta mendorong pengembangan bisnis green energy di lini jasa maritim yang terintegrasi terutama di tiga segmen bisnis utama kita.”
“Program dekarbonisasi ini diharapkan berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s) Poin 17 yaitu mengambil tindakan sesegera mungkin untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya,” ujar Ketut Laba, Rabu (16/8).
Program dekarbonisasi tersebut secara masif akan terus di perluas seperti rencana pemasangan PLTS di 4 kapal yang dipasang sepanjang tri wulan III 2023 hingga tri wulan IV tahun 2025.
Pemasangan PLTS ini akan di pasang pada armada Floating Crane (FC) Dwipangga, Oil Barge (OB) Patra 2304, OB Ranau, dan OB Patra 2301.
Juga implementasi Energy Substitution Shore Connection di 4 port antara lain port Refenery Unit (RU) III Plaju, Port Semarang, RU II Dumai,RU IV Cilacap yang dikelola PTK sepanjang tri wulan III 2023 hingga tri wulan I tahun 2024.
Implementasi program dekarbonisasi ini juga menjadi salah satu inovasi teknologi PTK berupa monitoring system PLTS berbasis digital realtime.
Ini memungkinkan pekerja dapat melakukan monitoring melalui dashboard berbasis android dengan aplikasi FusionSolar. Sehingga penerapan dekarbonisasi dapat dilakukan secara maksimal dan dapat dimonitoring dengan baik. (rdr)