JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) menekan gas buang karbon dioksida (CO2) sebesar 74,03 Ton per tahun melalui penerapan program dekarbonisasi di operasional perusahaan.
Reduksi gas buang tersebut diperoleh dari program penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di armada kapal Transko Pari 01 dan Energy Substitution Shore Connection di PTK Port Plaju.
Pemasangan PLTS di armada kapal berjenis crew boat tersebut dilakukan sejak 31 Agustus 2022, penggunaan PLTS di Transko Pari 01 menekan 39.01 Ton Gas Karbon Dioksida (CO2) per tahun dan menghasilkan efisiensi penggunaan fuel dengan estimasi sebesar 200 juta rupiah.
Selain pemasangan PLTS di armada kapal, PTK juga melakukan Energy Substitution Shore Connection dengan memasang Shore Connection (SC) di lokasi port Plaju yang mulai pada 1 Februari 2023 lalu.
SC tersebut berfungsi sebagai sumber listrik kapal ketika bersandar di port, dimana listrik ini untuk menggantikan penggunaan Auxiliary Engine (AE) atau generator kapal.
Sehingga generator tidak perlu dinyalakan dan bisa mereduksi gas CO2 saat keadaan berlabuh. Hasilnya, PTK mampu mereduksi 35,02 Ton Gas CO2 per tahun dan menghemat penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan estimasi sebesar 120 juta rupiah.
Direktur Utama PTK I Ketut Laba mengatakan bahwa program dekarbonisasi sejalan dengan program PT Pertamina (Persero) dalam mencapai net zero emission pada tahun 2060.