SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Masyarakat pembuat ikan kering asin di Nagari Maligi, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat mengeluhkan harga garam yang naik dari Rp200 ribu menjadi Rp500 ribu per karung.
“Akibat kenaikan harga garam itu membuat harga jual tidak sebanding dengan harga modal usaha. Garam ini merupakan bahan utama dalam membuat ikan kering asin,” kata salah seorang warga pembuat ikan kering asin di Maligi Sasak Pasaman Barat Rahmi (38), Selasa.
Menurutnya kenaikan harga garam sudah terjadi sejak dua bulan terakhir sehingga sangat memberatkan pengrajin ikan kering asin.
Ia mengatakan kenaikan harga garam diawali ketika naik dari Rp200 ribu menjadi Rp300 ribu per karung dan saat ini naik mencapai Rp500 ribu per karung.
Dijelaskannya untuk harga penjualan ikan kering asin masih stagnan dan belum ada kenaikan harga, tergantung jenis ikan yang diproduksi.
Ada beberapa jenis ikan laut yang bisa diproduksi menjadi ikan kering asin yakni jenis ikan lore, ikan suaso, ikan sore, ikan kipeh-kipeh, ikan batu, ikan janguik dan udang.
Harga jual ikan kering asin tenggiri Rp 70 ribu per kilogram, jenis ikan kering asin suaso Rp 65 ribu sampai Rp 75 ribu per kilogram, ikan kapeh-kapeh Rp 70 ribu per kilogram, ikan kepala batu Rp 10 ribu per kilogram dan ikan bajanguik Rp 45 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk udang kering asin Rp 50 ribu per kilogramnya. Sedangkan untuk pasar atau penjualan produk ikan kering asin keluar daerah Pasaman Barat yakni jenis ikan tenggiri, ikan suaso, dan ikan kapeh-kapeh.