Cerita Lulusan Teknik asal Medan yang Sukses jadi Sales IOH

Pramana melihat brand Tri kini memiliki komparasi positif dengan brand IM3 yang sudah lebih dahulu di bisnis telekomunikasi.

VP-Head of Sales Northern Sumatera Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) untuk brand Tri, Pramana K Tarigan. (Foto: Dok. IOH)

VP-Head of Sales Northern Sumatera Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) untuk brand Tri, Pramana K Tarigan. (Foto: Dok. IOH)

MEDAN, RADARSUMBAR.COM – Merantau mencari pekerjaan di luar kota bukanlah hal yang mudah bagi semua orang.

Begitu pula yang dirasakan oleh seorang anak Medan, Sumatera Utara (Sumatera Utara) lulusan jurusan Teknik Mesin yang sekarang menjabat sebagai VP-Head of Sales Northern Sumatera Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) untuk brand Tri, Pramana K Tarigan.

Pria yang akrab disapa Pram ini lahir dan besar di Kota Medan, Sumut. Usai menempuh pendidikan di Universitas Sumut (USU) tahun 2003, ia memutuskan mencari peruntungan ke kota Pekanbaru, Riau.

Ia mengawali karir di dunia distribusi bersama British American Tobacco sebagai Associated Marketing Officer hingga 2008, dan akhirnya bergabung dengan PT Hutchison Charoen Pokpand Telecommunication (HCPT) melalui brand Tri sebagai Territory Supervisor di area Duri dan Dumai, Riau.

“Selama 2 tahun saya dipercaya untuk mengembangkan brand Tri di area Duri dan Dumai. Area tersebut kaya akan minyak dan dengan strategi penjualan yang tepat, Tri Indonesia bertumbuh dengan performance yang bagus. Akhirnya pencapaian ini membawa saya mendapat challenge baru sebagai Head of Branch di Aceh di tahun 2013,” katanya.

Berpindah dari Riau ke Aceh, Pramana menemukan pengalaman baru yang unik dan menantang sebagai kepala cabang. Pengalaman yang tak terlupakan selama bekerja 15 tahun di Tri Indonesia ia peroleh di bumi ‘Serambi Mekah’.

“Aceh merupakan salah satu provinsi yang aman dan nyaman untuk ditinggali, masyarakat Aceh terbuka pada para pendatang sehingga memudahkan brand Tri Indonesia membangun hubungan dengan para distributor dan retailer. Namun, ada tantangan tersendiri bagi setiap aktivitas marketing karena Aceh memiliki beberapa peraturan khusus yang harus dipenuhi oleh perusahaan,” katanya.

Perjuangannya mengembangkan market atau pangsa pasar di Aceh tidaklah sia-sia karena sales bertumbuh double digit membawa brand Tri menjadi provider nomor dua di Aceh.

Ia dipercaya untuk mengisi posisi yang lebih tinggi lagi. Setelah hampir 15 tahun berkarir bersama Tri Indonesia, Pramana akhirnya memimpin sebagai Regional Marketing Head hingga puncaknya 2021 menjadi VP-Head of Sales Northern Sumatera saat PT Hutchison Indonesia merger dengan PT Indosat Tbk.

Berkat kerja keras tim di bawah kepemimpinannya, Pram berhasil meraih penghargaan Head of Sales Terbaik tahun 2022 tingkat Nasional perwakilan brand Tri pada ajang Kick Off Commercial Indosat Ooredoo Hutchison bulan Januari 2023 di Bali.

Hal ini diperolehnya berdasarkan Revenue dan Subscriber tertinggi dari semua provinsi di Indonesia.

“Penghargaan ini sangat prestige dan membanggakan karena baru pertama kali saya dapatkan. Saya menang karena dikelilingi oleh tim yang luar biasa dan kemenangan ini milik mereka. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk munculnya leader-leader baru di Indosat,” ucapnya.

Pasca merger, Pramana melihat brand Tri kini memiliki komparasi positif dengan brand IM3 yang sudah lebih dahulu di bisnis telekomunikasi.

“Secara personal saya dan tim bisa banyak belajar untuk upgrade knowledge and skill. Ketika kita menunjukkan pertumbuhan dan fokus menghasilkan revenue untuk perusahaan, maka challenge dan jabatan akan mengikuti,” katanya.

Tidak hanya itu, secara perusahaan, baginya merger ini membuat kesempatan memperluas pasar semakin besar. Misalnya, sebelumnya Tri kuat di Pantai Timur Aceh sedangkan IM3 di Pantai Barat Aceh.

Dengan merger dan teknologi MOCN, kekuatan kedua brand bisa bertambah karena jaringan Indosat semakin meluas.

Jejaring Luas

Sejak lulus kuliah di Teknik Mesin, Pramana langsung terjun di dunia Sales and Marketing. Ia menyadari latar belakang akademiknya tidak berhubungan dengan karir yang membawanya ke posisi saat ini.

“Di dunia Sales, saya belajar mindset seorang Engineering yang harus disiplin dalam melakukan pekerjaannya. Bedanya, cara kerja sales lebih fleksibel, tidaklah berpaku pada waktu, dan tidak kaku,” katanya.

Ia juga melihat masa depan di dunia Sales lebih luas dibanding Engineering. Dunia Sales Marketing sifatnya universal bisa membawa ke jaringan yang lebih luas.

Pram mendapat kesempatan untuk menjelajah ke perkampungan di Meulaboh dan perkebunan kelapa sawit di Singkil dan Subulusallam Aceh untuk sales visit. Baginya pengalaman terbuka luas saat menjadi seorang Sales.

“Setiap manusia akan bertransaksi dan bersosialisasi dengan orang lain. Kesempatan untuk bertumbuh di karir dan kehidupan sangat besar di sales. Kita bisa lintas industri karena tiap perusahaan pasti menjual produk baik barang maupun jasa,” katanya.

Meski demikian, menjadi seorang sales juga harus siap dengan segala konsekuensi dan pengorbanan. Salah satunya sering meninggalkan keluarga untuk sales visit ke daerah.

“Istri dan anak-anak saya selalu mendukung pekerjaan dan karir saya. Bagi saya, keluarga ialah tempat berbagi dan untuk merayakan pencapaian. Terlebih sejak merger, Indosat memberikan peluang setiap karyawan bertumbuh dalam jenjang karir yang secara finansial lebih baik, keluarga kami pun turut merasakan positifnya merger ini,” katanya.

Ia yakin dan percaya bahwa setiap orang harus tetap belajar selama hidupnya, karena tidak ada manusia yang sempurna. Itulah yang membuat Pramana K Tarigan, si anak Medan berhasil dalam setiap perantauan hidupnya. (rdr)

Exit mobile version