Harga Jagung di Sumbar Naik, Pemprov Minta Bantuan Bapanas

Jagung menjadi salah satu komoditas penting bagi Sumbar.

Ilustrasi jagung. (Foto: Dok. Istimewa)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi meminta dukungan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menjaga stabilisasi harga dan stok komoditas jagung di wilayah yang dipimpinnya.

“Jagung menjadi salah satu komoditas penting bagi Sumbar, karena memiliki beberapa daerah yang menjadi sentra peternakan ayam. Karena itu kami perlu menjaga stabilitas stok dan harga,” katanya, Senin (2/10/2023).

Ia mengatakan itu dalam Rapat Koordinasi Harga Pangan dan Bimbingan Teknis Enumerator Panel Harga Pangan Sumbar tahun 2023 di Kota Padang, Sumbar.

Ia mengatakan, jika harga jagung melambung tinggi atau stok langka, maka masyarakat yang memiliki peternakan ayam baik pedaging atau petelur akan kesulitan dalam penyediaan pakan.

Hal ini akan membuat harga ayam dan telur juga melambung tinggi yang nanti secara berantai akan membuat stabilitas harga beberapa komoditas lain terganggu dan membuat angka inflasi tinggi.

Mahyeldi mengatakan beberapa waktu lalu, kelangkaan stok yang membuat harga jagung melambung juga pernah terjadi di Sumbar. Saat itu, solusi yang diambil adalah dengan memasok jagung dari luar provinsi.

“Kami berharap dukungan dari Bapanas untuk stabilisasi stok dan harga ini. Tidak merugikan petani tetapi juga tidak merugikan peternak sebagai konsumen,” katanya.

Sementara itu, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono mengatakan, dinamika global dan fenomena el nino sejak Juli 2023 memang mengakibatkan terjadinya gejolak harga untuk komoditas beras dan jagung.

Untuk stabilisasi komoditas beras, katanya, Presiden Jokowi telah menugaskan Bapanas dan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melaksanakan penyaluran beras PHP, Gerakan Pangan Murah (GPM), Bantuan Pangan Tahap I dan Tahap II.

“Pemerintah juga menyiapkan untuk menstabilkan harga jagung,” katanya.

Kemudian, Kepala Dinas (Kadis) Pangan Sumbar, Syaiful Bahri menyebut Badan Pangan Nasional pada 2023 mengucurkan dana dekonsentrasi untuk Sumbar dengan jumlah yang cukup besar Rp5,9 miliar.

Dengan anggaran tersebut ia optimistis untuk bisa menjaga stabilisasi harga dan stok komoditas pangan terutama beras dan jagung.

Harga jagung di tingkat petani di Sumbar pada September 2023 meningkat cukup signifikan dari awalnya Rp4500 per kilogram menjadi Rp5.500 per kilogram. (rdr/ant)

Exit mobile version