PADANG, RADARSUMBAR.COM – Anggota DPR RI dari Sumatra Barat (Sumbar) H Andre Rosiade mengatakan kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional sebesar 61,1 persen. Sisanya 38,9 persen disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya sebesar 5.550 atau 0,01 persen dari jumlah pelaku usaha.
“Usaha mikro saat ini dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk jaring pengaman sosial ekonomi. Usaha mikro dapat mencegah penduduk miskin menjadi semakin miskin, membantu mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari,” terang Andre Rosiade saat membuka saat membuka Sosialisasi Program Strategis Kementerian Koperasi dan UKM dengan tema “Mendorong Penumbuh Kembangan UMKM dan Jiwa Kewirausahaan”, di Hotel Mercure Padang, Kamis (2/11/2023) secara daring.
Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM ini diikuti sejumlah pelaku usaha yang juga dihadiri narasumber yakni Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang Fauzan Ibnovi dan ketua pelaksana acara yang juga Wakil Ketua DPD Gerindra Sumbar Nurhaida.
Andre melanjutkan, usaha mikro yang berkelanjutan dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan juga memberikan kontribusi mengurangi pengangguran jika mampu berkembang naik kelas usaha dan merekrut pegawai.
Disebutkan Andre, berdasarkan data Kementerian Koperasi tahun 2018, jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99 persen dari jumlah pelaku usaha di Indonesia.
“Sementara itu daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97 persen dari daya serap tenaga kerja dunia usaha,” ujar anggota Komisi VI DPR RI.
Anggota DPR RI Dapil Sumbar 1 ini menegaskan program yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM memiliki tujuan untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional sebagai upaya dalam meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia.
“Kita harapkan program-program yang dijalankan oleh Kementerian Koperasi dan UKM dapat berjalan dengan baik sehingga nantinya akan membuat ekonomi kita menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Krisis mengajarkan kita bahwa UMKM adalah fondasi ekonomi yang mampu menghadapi krisis,” tutu Andre.