Menurutnya, Pemerintah tetap mendorong pelaku usaha yang belum pernah mendapatkan akses pinjaman komersial dari perbankan untuk dimudahkan mendapatkan KUR. Kemudian debitur yang sudah pernah dan sedang menikmati KUR sebelumnya didorong untuk naik kelas dalam rangka menyukseskan program pemerintah yaitu “UMKM Naik Kelas”.
Selain itu, Pemerintah juga lebih mendorong penyaluran KUR ke sektor produksi seperti pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, industri, konstruksi, transportasi, pergudangan, akomodasi makan minum (akmani), pariwisata, dan jasa-jasa, dengan alokasi minimal 60% dari total alokasi KUR yang disetujui.
“Tentunya pemerintah tetap memperhatikan dan menjaga sektor andalan UMKM yaitu sektor perdagangan,” jelas Irsyad.
Direktur Kredit & Syariah Gusti Candra, menerangkan bahwa Pagu KUR Bank Nagari Tahun 2024 sebesar Rp2 triliun tersebut terdiri Pagu KUR Konvensional sebesar Rp1,6 triliun dan Pagu KUR Syariah sebesar Rp400 miliar. Gusti berharap Pagu KUR Tahun 2024 ini dapat diserap oleh masyarakat secara maksimal untuk seluruh sektor ekonomi sejak awal tahun ini. (rdr/mc)
Komentar