Ikan pelangi jenis ini pertama kali ditemukan pada tahun 1990-an, namun dianggap sebagai spesies yang berbeda. Sedangkan ikan berjenis Cirrhilabrus rubrisquamis yang memiliki warna serupa ditemukan di Maladewa di Samudra Hindia bagian barat.
Para peneliti juga memperdebatkan apakah ikan pelangi rose veiled fairy wrasse merupakan spesies jenis ikan baru atau bukan. Peneliti dari California Academy of Sciences, University of Sydney, Maldives Marine Research Institute, dan Field Museum lalu memastikan hal tersebut dengan melakukan analisis genetik.
Sebelumnya ikan pelangi, sudah diperjualbelikan dan dibeli oleh orang-orang yang gemar mengoleksi ikan akuarium. “Meskipun spesiesnya cukup melimpah dan oleh karena itu saat ini tidak berisiko tinggi untuk punah dan hilang, tetap saja meresahkan ketika ikan sudah dikomersialkan bahkan sebelum memiliki nama ilmiah,” ujar Rocha.
Adapun dalam survei-survei beberapa bulan sebelumnya, para peneliti menemukan delapan spesies baru yang belum diberi nama. Kemudian ikan pelangi itu diberi nama rose veiled fairy wrasse. Hal ini juga merupakan kolaborasi dari Hope for Reefs dari California Academy of Science yang juga bertujuan untuk melindungi terumbu karang dan para ikan di Maladewa. (rdr/detik.com)