Ilmuwan dari Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) menyatakan bahwa dari waktu ke waktu, makin banyak debu yang terbawa angin dari Sahara ke sebagian Eropa dan Mediterania. Beberapa waktu lalu, debu itu menyebabkan langit di beberapa kota di Spanyol termasuk Madrid menjadi berwarna merah.
Fenomena semacam ini terjadi ketika angin yang kuat menyapu pasir di Sahara dan sedimen organik lainnya, kemudian melontarkannya ke stratosfer, lapisan terbawah atmosfer Bumi, kemudian menyebar sampai lokasi yang jauh.
CAMS menyebut debu tersebut kali ini cukup padat sehingga bisa mengurangi paparan cahaya Matahari ke permukaan Bumi. Juga dapat memicu terjadinya hujan darah itu, ketika konsentrasi tinggi debu atau partikel berwarna merah bercampur dengan hujan, sehingga warnya ikut menjadi merah. (rdr/detik.com)