Kisah Bintara di Polda Sumbar Kejar Gelar Doktor, Gaji Ditabung hingga Tidur dengan Buku

Bripka Reszil saat berada di kampus.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Menjadi seorang polisi tentunya menjadi pilihan bagi setiap orangtua untuk anak-anak mereka. Dalam pandangan masyarakat, seorang polisi adalah sosok yang sangat berwibawa dan gagah. Namun, beberapa tahun belakangan, polisi kerap menjadi bahan hujatan masyarakat karena tindakan sejumlah oknum.

Tapi, tidak semua polisi memiliki perilaku yang menyimpang, masih ada pula yang memiliki kisah inspiratif untuk bisa menjadi contoh bagi khalayak ramai. Salah satunya adalah Bripka Reszil Mustesiswara. Tak ada yang menyangka, Bripka Reszil saat ini tengah menjalani pendidikan untuk mengejar predikat Doktor atau S3.

Pria yang dinas di Polda Sumbar saat ini bisa dibilang sebagai Bintara pertama di Sumatera Barat yang tengah mengejar gelar S3. Tak main-main, studi yang tengah dijalani oleh Bripka Reszil sebenarnya lebih diperuntukkan untuk para perwira kepolisian ataupun pejabat daerah serta ASN golongan II keatas dengan biaya yang tidak murah.

“Untuk kuliah S3 hingga menyelesaikan doktor, saya harus menyiapkan uang hingga Rp12 juta per semester. Sementara, saya hanya Bintara Polisi, belum lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tapi, Bripka Reszil tetap semangat untuk meraih gelar itu, padahal yang bergelar Doktor hingga Profesor di Kepolisian dominan berpangkat Jenderal,” ucap suami Meta Nora Putri ini.

Dia pun bercerita kisahnya dari awal menjadi polisi dan saat ini sudah mendapatkan S2. Setelah menamatkan SMU pada tahun 2003, Bripka Reszil menyebut sempat mengikuti seleksi AKPOL, namun belum ada rezeki saat itu. Kemudian, mempersiapkan diri kembali untuk mengikuti seleksi AKPOL tahun 2004, tapi takdirnya hanya menjadi Bintara Polri usai ikut DITUKBA POLRI di SPN Padang Besi dengan peringkat 7 dari 534 siswa.

“Setelah dua tahun mengabdi di Kepolisian, pada tahun 2007 Bripka Reszil ikut kembali seleksi AKPOL, namun tetap tidak ada rezeki jadi Perwira Polri sumber AKPOL,” sebut ayah dari Muhammad Feroz Relota dan Xena Halona Relota ini.

Selama di kepolisian hingga saat ini, Bripka Reszil sudah bertugas di berbagai Fungsi Kepolisian mulai dari Ditsamapta Polda Sumbar, Sat Samapta Polresta Padang, Sat Reskrim Polresta Padang, Sat Polairud Polresta Padang, Bhabinkamtibmas Sat Binmas Polresta Padang dan saat ini di Fungsi Kepolisian yang berbeda di Polda Sumbar.

Menabung Gaji untuk Biaya Kuliah
Bripka Reszil sendiri memang disebut sebagai pria yang pekerja keras. Waktu luangnya sebagai anggota Polri diisi dengan kuliah di STIE KBP Padang untuk S1 Manajemen tanpa mengganggu waktu dinas. Setelah menamatkan S1, dia kemudian melanjutkan S2 di kampus yang sama.

“Untuk biaya, tentunya saya harus menabung Rp500 ribu setiap terima gaji untuk biaya kuliah, disamping harus menafkahi keluarga juga,” tutur Bripka Reszil.

Usai S2, Bripka Reszil sempat berpikir panjang untuk kembali melanjutkan studinya dengan alasan biaya untuk menamatkan S2 saja cukup berat, apalagi untuk S3. “Saya juga ada tanggungan biaya keluarga dengan dua anak yang masih sekolah,” sebutnya.

Setelah berpikir panjang, Bripka Reszil pun kembali melanjutkan kuliahnya dan mengambil Program Doktor Kajian Lingkungan dan Pembangunan di FE UNP Padang. Dimana, saat itu niat dia hanya mengikuti semester satu saja untuk mengetahui siapa yang mengajar, siapa yang belajar dan apa yang dipelajari. “Alhamdulillah, saya bisa mengatur waktu antara dinas dan kuliah. Semuanya tidak bentrok,” ucapnya.

“Seiring waktu dan berjalan dengan tabungan secukupnya, akhirnya saya bisa menyelesaikan semua mata kuliah dan istirahat beberapa semester untuk menabung kembali agar bisa melakukan riset dan meraih gelar Doktor tahun ini,” kata Bripka Reszil semangat.

Tertidur dengan Buku
Selain itu, Bripka Reszil sendiri mengaku tak bisa lepas dari buku untuk riset-risetnya. Di tengah sibuknya tugas sebagai anggota Polri di Polda Sumbar, Bripka Reszil selalu menyempatkan untuk membaca buku dan jurnal-jurnal international. Bahkan, sering ketika di rumah, Bripka Reszil tertidur dengan kondisi buku masih berada di pegangan tangannya.

“Bagi saya, ilmu itu adalah hal yang sangat penting bagi setiap orang. Percuma saja kita punya semuanya, kalau tak berilmu, tak ada artinya juga. Saya hanya berharap ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga dan institusi saya,” tutup Bripka Reszil.

Terpisah, Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Teddy Minahasa Putra melalui Kabid Humas, Kombes Pol Satake Bayu Setianto mengaku bangga dan sangat mengapreasiasi usaha dari Bripka Reszil untuk terus belajar. Dia menyebut, apa yang dilakukan oleh Bripka Reszil ini bisa menjadi motivasi bagi personel yang lain, terutama yang dinas di Polda Sumbar.

“Kita apresiasi penuh kepada personil yang tekun belajar dalam rangka peningkatan SDM secara pribadi. Kita ingin dia bisa menjadi contoh untuk personel kita yang lain bahwa menuntut ilmu itu penting,” tutup Satake. (rdr)

Exit mobile version