Dalam studi sembilan tahun itu, Pew menemukan bahwa remaja mengungkapkan lebih banyak antusiasme untuk platform lain, bahkan jika mereka tidak menggunakannya sesering Facebook. Tren itu tetap konstan, ketika generasi remaja baru main media sosial; mereka hampir tak melirik Facebook.
Temuan baru Pew juga konsisten dengan pelaporan internal Facebook sendiri, menurut dokumen yang dibocorkan oleh Frances Haugen, seorang peneliti Facebook.
Bahwa, pengguna remaja di aplikasi Facebook2021 menurun 13 persen sejak 2019.Dokumen itu juga memproyeksikan bahwa angka tersebut akan terus turun 45 persen selama dua tahun ke depan.
“Sebagian besar orang dewasa muda menganggap Facebook sebagai tempat bagi orang-orang berusia 40-an dan 50-an,” kata dokumen internal Facebook 2021 yang diperoleh The Verge.
“Orang dewasa muda menganggap konten sebagai hal yang membosankan, menyesatkan, dan negatif,” lanjut dokumen itu.
Instagram Vs Tiktok
Di sisi lain menurut survei yang sama, remaja kian gemar menggulirkan app Instagram, platform Meta lainnya. Angkanya mencapai62 persen, naik dari survei 2014-2015 yang mencapai 52 persen.
Sementara, TikTok, yang bahkan belum lahir pada survei Pew 2014-2015,saat ini digunakan oleh 67 persen remaja AS.Persaingan kedua platform itu sendiri tetap ketat, tak seperti yang dirisaukan pihak Instagram yang bahkan berniat mencontek habis platform asal China itu.
Terlepas dari persaingan itu, YouTube nyatanya jadi raja dengan angka 95 persen, jauh melampaui peserta lainnya. Namun,banyak pengguna hanya bermaksud untuk menonton video, bukan untuk terhubung dengan orang lain secara online. (rdr/cnnindonesia.com)