Di Kota Padang, Anton gabung dengan PS Mangkudum dan ikut kopetensi PSP Padang tahun 1985 yang diselenggarakan di Lapangan Imam Bonjol dengan pertandingan pertama melawan PS Angkatan Darat (PSAD).
Anton kala itu, adalah pemain inti PS Mangkudum bersama Indra Syafri, pelatih Timnas Indonesia sejumlah kelompok umur. Pada pertandingan pertama, Anton pun langsung dipantau PSP Padang.
Anton pun lolos seleksi PSP Padang dan mengikuti Divisi Utama PSSI yang saat itu disisi oleh klub sepakbola terbaik seperti Persib, Persiraja, Persipura, PSM Makasar, Persebaya, PS Bengkulu dan PSIS Semarang.
“Saat gabung PSP, umur saya masih 18 tahun. Dari semua pemain, saya yang paling kecil,” katanya.
Satu musim memperkuat PSP Padang di Divisi Utama, pada tahun 1986 Anton mengikuti latihan untuk persiapan Porda Sumbar mewakili Kota Padang.
Di hari pertama latihan, tiba-tiba Pelatih Kepala Semen Padang FC Suhatman Imam yang sebelumnya adalah pelatih kepala PSP Padang, datang menghampiri sejumlah pemain Porda.
Usai latihan, Suhatman Imam menawari dirinya untuk bergabung dengan Semen Padang FC. Dengan senang hati, Anton langsung menerima tawaran tersebut dan di tahun yang sama, dia pun resmi berkostum Kabau Sirah (julukan Semen Padang FC).
Selain Anton Syofnevil, dua pemain Porda lainnya juga ikut diajak Suhatman Imam ke Kabau Sirah, yaitu Afdal Yusra dan Wellyansyah.
“Saya ini generasi kedua di Semen Padang FC bersama dengan sejumlah pemain lainnya seperti Wellyansyah, Delfi Adri, Afdal Yusra, Toufik Yunus, dan Masykur Rauf.
Sedangkan generasi pertama Semen Padang FC ketika itu, adalah Muhamarman, Ramlan, Aprous, Syafrianto Rusli dan Suranto. Saya berseragam Semen Padang FC sejak 1986 hingga 1996,” tutur Anton. (rdr)