Artinya: “Wahai Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan dan duka cita, ketidakmampuan dan kemalasan, sifat pengecut dan kikir serta terlilit utang dan terkuasai oleh orang-orang (yang berbuat zalim),” (HR. Bukhari, no. 5892).
Selain itu, sejarah mencatat bahwa Rasulullah merupakan seorang pedagang. Dalam asuhan sang paman, Abu Thalib, beliau belajar mengenai bisnis perdagangan sejak masa remaja.
Beliau juga mendapat julukan Al-Amin yaitu orang yang dapat dipercaya oleh orang-orang Quraisy. Julukan tersebut sebab kemampuan beliau dalam meredam perselisihan antara para pemuka kaum Quraisy tatkala adanya renovasi Ka’bah.
Rasulullah Diutus untuk Menyempurnakan Akhlak
Salah satu tugas utama Rasulullah adalah untuk menyempurnakan akhlak. Dalam Al-Qur’an bahkan ditegaskan bahwa Allah mengutus Rasulullah sebagai rahmat bagi semesta alam, firman Allah dalam surah al-Anbiya ayat 107:
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
Artinya: “Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
Mengutip Imam at-Thabari dalam tafsirnya bahwa Nabi Muhammad adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam, baik mereka yang beriman atau yang tidak beriman. Tentu marasi mengenai Rasulullah menganjurkan sahabatnya untuk merampok dan mencuri telah terbantah dalam ayat Alquran di atas.
Mereka yang membenci akan selalu ada bahkan sejak beliau masih hidup. Penghinaan serta penistaan terhadap Nabi akan tetap ada hingga akhir zaman.
Seperti kanal Youtube Sunnah Nabi tersebut yang secara jelas menargetkan agar orang-orang di seluruh dunia membenci Nabi Muhammad berdasarkan berita bohong yang mereka buat.
Tak hanya itu, mereka juga dengan seenaknya menggambarkan sosok Nabi Muhammad ke dalam bentuk animasi. Dalam dunia Islam tentunya hal tersebut merupakan sesuatu yang tabu.
Akhlak Rasulullah yang amat terpuji tidaklah bisa digambarkan hanya dalam satu artikel pendek ini saja. Sudah seharusnya umat Islam mempelajari sirah Nabi melalui sumber-sumber otoritatif dan melalui para guru yang keilmuannya memang mumpuni. Wallahu’alam
Allahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa Muhammad wa’alaa aali Sayyidinaa Muhammad. (rdr)