Andre Rosiade bahkan meminta PSSI menerapkan teknologi VAR (video assistant referee) untuk semua tingkatan liga di Indonesia. Agar wasit tidak terlalu banyak membuat kesalahan, baik yang diduga disengaja atau tidak. “Bagaimana Timnas Indonesia akan unggul kalau liga masih seperti ini. Semua sudah capek-capek membangun tim, melakukan investasi, tapi wasit seenaknya saja seperti ini,” kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Seperti diketahui, Semen Padang FC gagal mendapatkan poin penuh saat berlaga di Palembang dan harus puas bermain imbang 2-2. Unggul 2-1, Semen Padang dirugikan pada injury time menit ke-94. Striker tuan rumah Guy Junior yang menunggu umpan tendangan bebas diklaim dijatuhkan dan terkena dorongan oleh Andika Kurniawan di kotak penalti. Wasit Very Permana pun meniup peluit dan gol penyeimbang yang mengecewakan terjadi dari kaki Guy Junior. Dari tayangan ulang terlihat, kalau sentuhan yang terjadi sangat sedikit.
Pada laga sebelumnya melawan PSPS Riau wasit juga memberikan hadiah penalti untuk PSPS Riau yang tertinggal satu gol. Hadiah penalti tidak tepat diberikan wasit Rihendra Purba untuk tuan rumah. Karena yang terlihat di tayangan ulang bukan pelanggaran yang patut dihadiahi penalti, sebab yang terjadi itu adalah clearance.
Pelatih Semen Padang FC, Delfiadri saat sesi press conference setelah pertandingan mengatakan, timnya sudah bermain dengan sangat baik sepanjang 2×45 menit. Namun, hasil yang didapat memang tidak sesuai dengan keinginan. “Kita kecewa lagi,” katanya. Sebelumnya legenda Semen Padang ini juga mengecam penalti yang diberikan kepada PSPS Riau, sekarang untuk Sriwijaya FC. (rdr)