Setelah bergulirnya kembali kompetisi sepak bola profesional resmi dengan nama Liga 1, Semen Padang FC terpilih menjadi salah satu dari 18 tim peserta musim perdananya. Namun, pada bulan Oktober 2017, Nil Maizar yang waktu itu jadi pelataih dipecat setelah hanya dapat bertengger di peringkat ke-15, setingkat di atas zona degradasi.
Syafrianto Rusli diangkat sebagai kepala pelatih pada akhir bulan musim tersebut, tapi tidak dapat mengangkat performa tim yang terpaksa mengakhiri musim sebagai peringkat ke-16, otomatis terdegradasi bersama Persiba Balikpapan dan Persegres Gresik United.
Syafrianto dipertahankan sebagai kepala pelatih untuk mengarungi Liga 2 musim 2018. Semen Padang saat itu berhasil tampil sebagai juara Wilayah Barat pada putaran pertama dan juara Grup A pada putaran kedua sebelum mengalahkan Persita Tangerang dengan skor agregat 3-2 pada semifinal, yang memastikan satu tiket untuk promosi ke Liga 1 musim 2019.
Tapi, tak bertahan lama, Semen Padang FC kembali terdegradasi di tahun berikutnya. Syafrianto Rusli didepak kemudian melatih di tim PSPS Pekanbaru dan ikut mengantarkan tim tersebut berlaga pada kasta yang lebih tinggi pada musim kompetisi berikutnya.
Pada tahun 2012, dalam ajang PON XVIII Riau, Syafrianto bersama Yasman Yanusar sebagai manajer berhasil membawa Tim Futsal PON Sumbar menjadi tim yang tak terkalahkan lalu menjuarai cabang olahraga futsal dan meraih medali emas setelah di final mengalahkan tim favorit juara DKI Jakarta dengan skor 6-2.
Pada Maret 2014, Syafrianto ditunjuk sebagai pelatih PSP Padang yang berambisi kembali bermain di kompetisi tertinggi PSSI serta menjadi salah satu pelatih dengan lisensi A Pro AFC dari Indonesia. (rdr/berbagai sumber)