Keputusan H. Andre Rosiade, S.E., untuk maju sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM) bukan sekadar langkah politik atau seremonial belaka.
Oleh: Dr. Hendra Putra, MH., MBA – Sekretaris DPW IKM Kaltim dan Pengusaha
Ini adalah momentum penting bagi masyarakat Minangkabau, baik di ranah maupun di rantau, untuk melihat bagaimana organisasi ini bisa bergerak lebih progresif di era modern.
Dengan rekam jejaknya di dunia politik dan bisnis, Andre berambisi menjadikan IKM sebagai organisasi yang lebih modern, inklusif, dan berdampak nyata bagi warga Minang di seluruh dunia.
Andre Rosiade: Dari Politik ke Penguatan Komunitas
Sebagai tokoh politik dan pengusaha asal Sumatera Barat, Andre Rosiade bukan nama baru dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat Minang.
Lahir dan besar di Padang, kiprahnya di DPR RI menunjukkan komitmennya dalam pembangunan daerah, khususnya dalam hal infrastruktur, ekonomi, serta advokasi kebijakan publik.
Sikap vokalnya dalam memperjuangkan isu-isu penting sering kali membuatnya disorot, tetapi tak bisa disangkal bahwa ia memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah kebijakan yang menguntungkan masyarakat Minangkabau.
Sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Andre telah terlibat dalam berbagai program yang membawa manfaat bagi warga Sumatera Barat dan diaspora Minang.
Beberapa inisiatifnya meliputi pembangunan infrastruktur, pengembangan UMKM, bantuan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi, hingga fasilitasi jejaring bisnis perantau Minang.
Kini, dengan kesiapannya memimpin IKM, ia bertekad memperluas dampaknya dalam skala yang lebih besar.
Misi Besar: Menyatukan dan Memajukan Minangkabau
Andre Rosiade tidak sekadar ingin memimpin, tetapi juga membawa perubahan mendasar dalam cara IKM beroperasi.
Dengan visi “Mewujudkan Ikatan Keluarga Minang sebagai organisasi yang kuat, bersatu, modern, dan berdaya guna”, dia menekankan pentingnya digitalisasi, penguatan ekonomi, serta jaringan politik dan budaya yang lebih luas.
Untuk mencapai visi tersebut, ia menetapkan sejumlah misi strategis, seperti memperkuat solidaritas masyarakat Minang di seluruh dunia, mengembangkan ekonomi berbasis UMKM, meningkatkan akses pendidikan dan kesejahteraan sosial, serta melestarikan budaya Minangkabau agar tetap relevan dalam perkembangan zaman.
Program Unggulan: Digitalisasi hingga Penguatan Ekonomi
Tak sekadar wacana, Andre telah menyiapkan berbagai program unggulan untuk menjadikan IKM lebih adaptif di era digital dan globalisasi. Beberapa program utama yang ia usung antara lain:
- IKM Digital: Aplikasi berbasis teknologi untuk database keanggotaan, informasi kegiatan, serta peluang bisnis bagi warga Minang.
- Minang Berdaya: Program pelatihan kewirausahaan dan pendampingan UMKM agar lebih kompetitif.
- Beasiswa Cendekia Minang: Bantuan pendidikan bagi generasi muda Minangkabau yang berprestasi.
- Festival Budaya Minangkabau: Upaya melestarikan dan mempromosikan seni serta tradisi Minang di tingkat nasional dan internasional.
- Jaringan Minang Global: Membangun koneksi bisnis dan sosial antara diaspora Minang di berbagai negara.
- IKM Peduli: Program bantuan sosial dan kemanusiaan bagi warga Minang yang membutuhkan.
Menghadapi Tantangan, Mewujudkan Harapan
Tantangan terbesar dalam kepemimpinan IKM ke depan bukan hanya soal konsolidasi organisasi, tetapi juga bagaimana IKM bisa tetap relevan di tengah perubahan zaman.
Persaingan global, arus digitalisasi, serta dinamika sosial ekonomi menuntut organisasi ini untuk lebih adaptif, profesional, dan inovatif. Andre Rosiade membawa visi kepemimpinan yang lebih modern dan berbasis solusi.
Jika ia berhasil merealisasikan program-programnya, IKM bukan hanya akan menjadi simbol persatuan Minangkabau, tetapi juga motor penggerak kemajuan bagi seluruh masyarakat Minang, baik di tanah kelahiran maupun di perantauan. (**)