Sementara itu, Kepala TK/KB Al Abrar Cubadak Air Yasni mengatakan pihaknya mendukung penuh kegiatan tersebut karena selain merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka juga dapat menambah pengetahuan anak-anak tentang lalu lintas dengan cara yang menarik.
“Anak-anak kami sangat antusias saat mengikuti kegiatan ini. Hal ini terbukti ketika mereka sangat banyak mengeluarkan pertanyaan dan bahkan antusias juga menjawab pertanyaan dari pemateri,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat dilaksanakan setiap tahunnya sehingga banyak anak yang mengetahui tentang lalu lintas serta memudahkan mereka memahami pentingnya keselamatan berlalulintas.
“Pengalaman ini diharapkan akan membekas di hati mereka sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menggencarkan Program Sadar Lalu Lintas Usia Dini (Salud) dalam upaya meningkatkan kepatuhan pengguna jalan terhadap peraturan rambu-rambu di jalan raya sehingga dapat menekan angka kecelakaan.
“Kami mengajak pemangku kepentingan terkait masalah keselamatan jalan untuk memanfaatkan usia emas anak untuk memberi pendidikan tentang bagaimana berlalu lintas yang baik dan berkeselamatan,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Hendro Sugiatno dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Dikatakan, untuk menumbuhkan kepatuhan terhadap rambu-rambu lalu-lintas, tidak bisa cepat (instan). Seharusnya dilakukan edukasi sejak usia dini/anak-anak untuk menanamkan sikap disiplin dalam menjaga keselamatan di jalan dengan memahami peraturan dan mematuhi rambu-rambu yang ada. (rdr/ant)