PNP Adopsi Pola Pengembangan Pariwisata Politeknik Muadzam Shah

Mereka itu lebih luas lingkup pariwisata dan hospitality-nya, di sana ada masak-memasak, perhotelan sehingga ini kan seharusnya menjadi ajang yang baik bagi kami.

Kunjungan dari Politeknik Muadzam Shah ke Politeknik Negeri Padang dalam rangka bertukar ide terkait kepariwisataan. (Foto: Dok. PNP)

Kunjungan dari Politeknik Muadzam Shah ke Politeknik Negeri Padang dalam rangka bertukar ide terkait kepariwisataan. (Foto: Dok. PNP)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Jajaran dari jurusan Administrasi Niaga (AN) Politeknik Negeri Padang (PNP) disambangi oleh dosen dan mahasiswa dari Politeknik Muadzam Shah Malaysia, Jumat (26/4/2024) pagi.

Kegiatan bertajuk ‘International Sharing Session Hospitality and Tourism Industry Between Politeknik Negeri Padang and Politeknik Muadzam Syah’ itu diikuti oleh mahasiswa dan dosen dari kedua belah pihak program studi (prodi) yang bergerak di bidang kepariwisataan tersebut.

Wakil Direktur 1 PNP, Revalin Herdianto mengatakan, pihaknya ingin menjadi salah satu yang terbaik di Asia Tenggara dan sudah lama menjalin kerjasama dengan Malaysia.

“Kami sudah banyak menjalin kerjasama dengan Malaysia. Dua bulan lalu kami kedatangan tamu Politeknik dari Malaysia juga. Beberapa bulan lalu, kolaborasi juga terjalin antara mahasiswa dalam beberapa proyek bersama dengan menyelesaikan persoalan sampah di Pasir Jambak,” katanya kepada Radarsumbar.com.

Khusus di bidang kepariwisataan, kata Revalin, pihaknya ingin mengadopsi pola pengembangan pariwisata yang diterapkan oleh Politeknik Muadzam Shah.

“Mereka itu lebih luas lingkup pariwisata dan hospitality-nya, di sana ada masak-memasak, perhotelan sehingga ini kan seharusnya menjadi ajang yang baik bagi kami. Sehingga kami buat sharing session, bagaimana Politeknik Malaysia ini mengemas pariwisata. Tadi sudah disebutkan, mereka ada pelatihan berenang, menyelam, karena itu berguna untuk membimbing turis yah di dalam kegiatan-kegiatan perairan,” katanya.

Jika ingin menerapkan dan mengadaptasi program yang sama, kata pria yang juga merupakan dosen Teknik Sipil PNP tersebut, maka pihaknya harus membekali dosen dengan kemampuan seperti itu.

“Sehingga mahasiswa, ketika mereka lulus nanti, mereka punya kompetensi juga untuk bisa membimbing pariwisata. Artinya, kami belajar dari mereka, bahwa keterampilan dari mahasiswa itu luas ternyata, bukan hanya bagaimana cara menggaet pelancong ke daerah tujuan wisata, bukan hanya masalah menjelaskan tempat-tempat yang bersejarah tapi sekaligus ada aktivitasnya,” katanya.

Kompetensi lulusan pariwisata ini, katanya, harus mampu menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata.

“Keterampilan seorang lulusan pariwisata, harus dimulai dari mendampingi wisatawan, itu bagian dari hospitality, bahasa, kemampuan dan komunikasi,” katanya.

Setelah itu, kata Revalin, seorang pegiat pariwisata juga harus memiliki pengetahuan di sebuah daerah destinasi wisata. “Seharusnya, ketika kita berkunjung ke sana, selain kita menceritakan latar belakang sejarah, misalnya Istana Pagaruyung begitu atau Goa Jepang, kan ada sejarah di sana kenapa itu terjadi,” katanya.

Menurutnya, pariwisata akan menjadi kurang menarik jika tidak ada suatu aktivitas yang dilakukan di lokasi kunjungan. “Wisatawan (datang) cuma melihat-lihat, membaca-baca, foto-foto, 10-15 menit orang sudah bosan. Namun jika di daerah destinasi wisata ada aktivitas, apalagi berkaitan dengan sungai, danau. Ini kan peluang. Jadi seharusnya, kalau kita menggiatkan wisata dengan perairan, guidenya kan harus bisa berenang paling tidak,” katanya.

“Ada keterampilan yang perlu dipelajar, dosennya harus bisa dahulu, apakah dosen tetap kita atau kita rekrut dosen praktisi, kalau ingin berkesinambungan, kita berdayakan dosen tetap kita berdayakan, kalau ingin sementara beberapa kali pertemuan, cukup dosen praktisi. Selesai. Makanya saya sampaikan ke dosen pariwisata dan destinasi wisata, kita perlu pikirkan dan kembangkan ini. Butuh publikasi luas, infrastruktur mendukung, jaminan keamanan, perhotelan, maka orang akan bisa menjadwalkan kedatangannya,” pungkasnya. (rdr)

Exit mobile version