“Dengan doa anak Saleh, akan bermanfaat bagi orang tua. Juga bermanfaat bagi pemerintah. Semoga akan terus ada sekolah yang menggalakkan tahfizh. Kami siap bekerja sama baik tingkat TK, SD dan SMP,” katanya.
Kepala SDQu Marjoni mengakui, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tiga tahun belakangan, SDQu Ar Risalah hanya mewisuda anak kelas 6 saja akibat kondisi pandemi Covid-19.
“Karena sejak 2018, kita melakukan wisuda dari kelas 1 sampai 6. Tapi karena tidak stabil, tiga tahun belakangan wisuda hanya untuk kelas 6 saja. Alhamdulillah hari ini kita mencoba kembali melaksanakan wisuda dari 2 sampai 6,” katanya.
Kata Marjoni, perjuangan panjang dari siswa sampai titik wisuda patut diapresiasi. Seperti perjuangan dalam mengikuti kompre hafalan. “Alhamdulillah ada yang 1 juz sampai 7 juz. Meski ada yang sampai 18 juz, tapi dari anaknya mau wisuda 7 juz saja.”
“Tapi sudah hafal 18 juz. Namun semua bukan selesai di sekolah saja. Tapi juga lingkungan dan keluarga. Tiga inilah yang membentuk anak-anak. Kalau kurang satu, tidak akan tercipta pendidikan yang baik,” katanya.
Pimpinan Perguruan Ar Risalah Donis Satria menyebutkan, Ar Risalah akan terus mengembangkan sistem Pendidikan Islami berbasis Al Quran.
“Hari ini SDQu melepas 77 siswa kelas 6 dan mewisuda tahfizh sebanyak 230 siswa. Alhamdulillah telah sukses dilaksanakannya wisuda tahfizh SD Qur’an Ar Risalah serta pelepasan siswa SDQu Generasi ke 6,” katanya.
Para wisudawan mendapat pengalungan medali dari Ustazah Wiwi Marwati, Wakil Kurikulum dan pemberian piagam wisuda tahfizh oleh Ustaz Marjoni, kepala sekolah dan Ustaz Dilmayoni, koordinator tahfizh.
Suasana mendadak haru dan penuh tangis ketika para wisudawan memasangkan mahkota kepada para orang tua mereka yang hadir. Wisudawan terbaik serta hafalan terbanyak yang diberikan penghargaan oleh Ustaz Donis Satria dan Ustadz Mulyadi Muslim. (rdr)