Ia mencontohkan pada 2023 lalu ketika Kota Padang yang merupakan ibu kota Provinsi Sumbar dinobatkan oleh laman resmi makanan dunia “Taste Atlas” sebagai kota dengan makanan urutan 42 terbaik dari seluruh kota yang ada di dunia.
“Potensi ini dapat dikemas lebih lanjut dalam bentuk merek kolektif untuk memperkenalkan kekayaan Kuliner yang ada di Sumatera Barat,” jelasnya.
Ia mengatakan banyak produk unggulan tersebar di provinsi setempat, bahkan setiap kabupaten atau kota memiliki sentra yang menonjolkan produk unggulan daerah masing-masing.
“Berbekal hal tersebut maka kami berkeyakinan bahwa Sumbar dapat melahirkan merek kolektif yang dapat bersaing ditingkat lokal maupun global,” katanya.
Pada tahap awal ia mengajak para pelaku usaha atau pembina UMKM untuk menginventarisasi potensi Merek Kolektif yang ada untuk didaftarkan nanti.
Pada bagian lain, kegiatan sosialisasi akan dilangsungkan hingga 20 Februari yang dihadiri oleh Pimpinan Tinggi Pratama, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat yang diwakili Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Wahendra.
Pemeriksa Merek Ahli Utama Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Subandini Nurtyas Utami, Kepala Dinas yang membidangi UKM, IKM dan dan Ekonomi Kreatif se-Sumatera Barat, Pejabat Administrator dan Pengawas, serta para pelaku UMKM se-Sumatera Barat. (rdr/ant)