“Kondisinya baik, kalau kelelahan pasti iya. Saat ini kami bersama Badan Penghubung Sumbar, UPTD PPA DKI Jakarta, Unit PPA Polres Jakarta Utara
tengah memberi pendampingan psikologis dan hukum terhadap korban,” kata eks Direktur RSUD dr Rasidin Padang tersebut.
Dari keterangannya kepada petugas, Anggun dan puluhan anak-anak lainnya dibawa dari Kabupaten Pessel ke Kota Padang. Kemudian lanjut ke Kota Pekanbaru hingga ke Pulau Batam,
baru sampai ke Jakarta.
Selanjutnya mereka dipisahkan sampai tidak pernah ketemu satu dengan yang lainnya. Awalnya mereka dijanjikan uang Rp5 juta plus telepon seluler (ponsel) dan bekerja di Padang. Namun faktanya, jauh panggang dari api.
Singkat cerita, Anggun ditemukan kebingungan oleh seorang penjual kopi keliling Wahati (50) di bawah Kolong Jembatan Tol Ancol. Ia menangis dan meminta perlindungan agar bisa tinggal di rumah pedagang kopi tersebut.
“Kasus ini sangat sensitif, penanganan perlu dilakukan secara soft, agar jangan sampai korban mengalami trauma yang berkepanjangan. Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan Dinas PPPA Kabupaten Pessel hingga Bareskrim Polri,” tuturnya. (rdr)