Bela Mahyeldi dari Perseteruan dengan Epyardi Asda, Ketua LKAAM Sumbar: Kami Ada di Depan Pak Gubernur

Di mana pun Pak Gubernur berada di Sumatera Barat ini adalah Gubernur Sumatera Barat

Momen keakraban antara Fauzi Bahar dengan Mahyeldi dalam suatu kesempatan. (Foto: Dok. Istimewa)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Fauzi Bahar mengatakan, sebagai Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah bisa saja datang setiap saat ke kabupaten/kota tanpa harus meminta izin terlebih dulu dengan kepala daerahnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Fauzi Bahar untuk menanggapi kemarahan Bupati Solok Epyardi Asda kepada Gubernur Sumbar gara-gara tak meminta izin ketika melaksanakan Safari Ramadan berupa kegiatan Singgah Sahur ke Kabupaten Solok beberapa waktu lalu.

Dikutip Radarsumbar dari video yang diunggah akun @news.patron di platform TikTok, mantan wali kota Padang dua periode ini menegaskan, Gubernur Sumbar punya wewenang terhadap 19 kabupaten/kota. Gubernur selaku pimpinan tertinggi di provinsi bertanggung jawab terhadap daerah yang berada di bawahnya.

“Semua kegiatan Pak Gubernur dan di mana pun Pak Gubernur berada di Sumatera Barat ini adalah Gubernur Sumatera Barat, dan itu tidak bisa dipungkiri,” tutur politisi Partai NasDem ini.

Malah kata Fauzi Bahar, Safari Ramadan yang dilaksanakan Gubernur dan dilanjutkan dengan program bedah rumah tidak layak huni, justru memberikan manfaat bagi masyarakat kabupaten Solok yang semestinya mendapat apresiasi dari pemerintah kabupaten, bukan malah ditanggapi dengan penolakan dan kemarahan.

“Kami atas nama ninik mamak Sumatera Barat mendukung kegiatan Pak Gubernur yang membantu masyarakat dengan melakukan kegiatan bedah rumah tidak layak,” tuturnya.

Pencetus Pesantren Ramadan dan Asmaul Husna ini pun mengibaratkan penolakan Bupati Solok terhadap kunjungan Safari Ramadan Gubernur Sumbar ibarat limbubu atau angin puyuh yang jika menerpa sesuatu akan memberikan efek merusak. Dengan sikap Epyardi tersebut, Fauzi menyatakan siap membela Gubernur Sumbar.

“Apa pun angin limbubu yang datang dari mana saja, kami ninik mamak ada di depan Pak Gubernur. Kami tidak di belakang Pak Gubernur, tapi kami di depan Pak Gubernur,” tegas Fauzi Bahar yang pernah menjadi tandem dengan Mahyeldi saat memimpin Kota Padang.

Sebelumnya video Bupati Solok Epyardi Asda marah-marah viral di dunia maya. Dalam video yang diunggah akun @udatocco10 di platform TikTok, Sang Bupati menyampaikan unek-uneknya kepada warga dan wartawan yang hadir terkait tindakan Gubernur Sumbar Mahyeldi yang dinilai tak minta izin terlebih dulu ketika mendatangi Kabupaten Solok untuk melakukan program Singgah Sahur.

Epyardi menilai Gubernur selama ini kurang koordinasi jika ada kegiatan yang dilaksanakan di kabupaten/kota.

“Dia datang ke semua daerah Sumatera Barat ini, nggak pernah ngasih tahu sama bupati, wali kota. Ujung-ujungnya datang ke tempat orang seperti malam ini. Mau datang ke Cupak, mau datang ke sini, dibawanya kadernya. Emangnya Solok ni negara PKS apa? Ini negara ini ada aturannya”

“Bahasa Minang itu ada pepatah ciek rumah gadang ciek lasuang dan ciek tungganai. Ciek lasuang ciek ayam gadang, ciek rumah gadang ciek tungganai,” timpal politisi PAN ini.

Menurutnya, seorang gubernur harus paham dengan tupoksinya. “Gak bisa seenak udelnya. Mentang-mentang dia jadi gubernur dia seenak udelnya. Nggak bisa, dia gak punya daerah kekuasaan. Dia hanya bersifat koordinator. Tolong kasih tahu sama Pak gubernur ini, tolong belajar. Kalau nggak, tanya sama orang, apa tupoksinya dia sebagai Gubernur,” kritik Epyardi. (rdr)

Exit mobile version