Jauh sebelum menjadi Kepala BNNP Sumbar, karirnya juga cukup cemerlang. Di antaranya pernah menjadi Kepala BNNK Payakumbuh, Jakarta Selatan dan Kepala Sub Direkorat (Kasubdit) Lingkungan Kerja dan Masyarakat di Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
Ricky juga diketahui melek teknologi dan perkembangan zaman. Ia merupakan pencetus konten BNN dan membuat podcast. Ia berhasil mendatangkan Raffi Ahmad dan Habib Husein Ja’far.
Kini tugas berat kembali diemban oleh Brigjen Pol Ricky Yanuarfi. Sebagai putra daerah, Ricky harus mampu memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Sumbar yang sudah bukan lagi menjadi kawasan transit, melainkan juga sebagai pasar peredaran barang haram tersebut.
Kepala BNN RI, Komjen Martinus Hukom mengatakan, situasi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Indonesia dengan angka prevalensi menyentuh angka 3,3 juta jiwa juga bergantung pada apa yang dilakukan oleh BNN RI.
Angka prevelensi ini, katanya, akan berkurang apabila insan BNN melakukan pekerjaan secara extraordinary yang dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Ia juga mengingatkan bahwa pendekatan kolaboratif menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan permasalahan narkotika.
“Pendekatan dalam permasalahan narkotika memang harus dilakukan secara kolaborasi karena narkotika bukan merupakan single issue, melainkan multiple issues sehingga langkah-langkah kolaboratif adalah yang paling tepat untuk dilakukan,” tutur Martinus usai melantik 74 orang dengan jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator, Pengawas dan Fungsional di lingkungan BNN RI tersebut. (rdr)