PADANG, RADARSUMBAR.COM – Tim Kerja Kerukunan Umat Beragama (KUB), Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) memperkuat moderasi beragama melalui orientasi pelopor bagi aktor kerukunan.
Sebagai bukti, langkah aksi dan transformasi nyata dalam mengimplementasikan konsep moderasi beragama dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat.
Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sumbar, Miswan, menyatakan bahwa pemuda memiliki peran penting dalam membentuk masa depan bangsa. Sebagai generasi yang enerjik dan progresif, mereka memegang kunci perubahan dan inovasi di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal moderasi beragama.
“Moderasi beragama, yang mengedepankan sikap toleransi, inklusivitas, dan saling menghormati, sangat diperlukan dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan di tengah masyarakat yang beragam. Maka peran pemuda sangat dibutuhkan,” ujar Miswan dalam kegiatan Kegiatan Orientasi Pelopor, Kota Padang, Provinsi Sumbar pada Senin (12/8/2024).
Menurut Miswan, pemuda memiliki beberapa keunggulan sebagai pelopor moderasi beragama. Pertama, mereka cenderung lebih terbuka terhadap perubahan dan ide-ide baru, serta memiliki akses mudah ke berbagai sumber informasi di era digital.
Kedua, mereka memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan berbagai kelompok, sehingga dapat menjembatani perbedaan pandangan antar kelompok agama.
Ketiga, semangat inovasi yang tinggi memungkinkan mereka untuk memanfaatkan teknologi dan media sosial dalam menyebarkan pesan moderasi beragama.
Miswan menekankan bahwa pemuda juga memerlukan keteladanan nyata dari para pemimpin dan tokoh masyarakat. “Keteladanan dalam bersikap moderat dan bijaksana dari pemimpin akan menjadi inspirasi bagi pemuda dalam menjalankan peran mereka sebagai agen perubahan,” tambahnya.
Kementerian Agama berharap, dengan semangat dan potensi yang dimiliki, pemuda dapat menjadi pelopor moderasi beragama yang membawa perubahan positif bagi masyarakat. “Melalui peran aktif dan konstruktif, pemuda dapat mewujudkan masyarakat yang damai, adil, dan harmonis, sesuai dengan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh agama,” pungkas Miswan. (rdr)