PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas, Marsekal Madya Kusworo meminta setiap Kantor SAR, khususnya Kantor SAR Padang untuk terus mewaspadai segala kemungkinan terburuk.
Pasalnya, kata Kusworo, Sumatera Barat (Sumbar) secara umum dan Kota Padang secara khusus menjadi supermarket atau sarat akan bencana alam.
“Tentunya Padang ini (secara khusus) dan Sumbar (secara umum) identik dengan suatu kondisi yang memang sarat dengan bencana, mungkin bencana yang ada relatif, seperti (evakuasi korban erupsi) Marapi yang bisa dilaksanakan dalam kurun (waktu) empat hari yang pada kondisi tertentu jadi observasi, menolong, menyelamatkan sampai dengan mengevakuasi Marapi ini selama empat hari,” kata Kusworo saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kantor SAR Padang, Senin (29/4/2024) siang.
Kejadian berikutnya di Sumbar yang menjadi sorotan dirinya adalah banjir besar dengan lokasi terparah ada di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
“Yang mungkin sampai dengan waktu ditentukan operasi, bahkan ditambahkan harinya, itu masih belum bisa 100 persen (kami temukan dan evakuasi). Dari 29 korban, 25 orang bisa terevakuasi dalam arti kata teridentifikasi dan empat orang sampai sekarang ini masih terus kami upayakan untuk bisa menjadikan bahan masukan dan lain sebagainya dalam melaksanakan operasi ke depan,” katanya.
Jauh sebelum itu, kata eks Komandan Sekolah Staf Komando (Dansesko) TNI tersebut, pada tahun 2009 silam, Sumbar juga pernah diguncang gempa dahsyat.