Keras! Pria Paruh Baya Ini Tuding Mahyeldi tak Ada Prestasi karena Perbaharui Nama Masjid Raya Sumbar

Dalam postingannya tersebut, pria paruh baya ini mempertanyakan alasan Mahyeldi yang mengatakan pembaharuan nama Masjid Raya Sumbar demi mendapatkan investor dari luar negeri.

Masjid Raya Sumbar. (net)

Masjid Raya Sumbar. (net)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Seorang warganet di platform media sosial (medsos) dengan nama pengguna @syahril.amiruddin91 mengkritik dengan keras Gubernur Mahyeldi terkait penambahan nama di Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar).

Dalam postingannya tersebut, pria paruh baya ini mempertanyakan alasan Mahyeldi yang mengatakan pembaharuan nama Masjid Raya Sumbar demi mendapatkan investor dari luar negeri.

“Gubernur Sumbar mengubah nama Masjid Raya Sumbar, tujuannya untuk mendapatkan investor dari luar, untuk lebih ini, kenapa ini? Memang tidak ada program lain yang dibuat Gubernur ini. Alasannya mancari potensi dan memperkuat hubungan dengan Arab Saudi, ini namanya dungu, masa seperti itu,” katanya sebagaimana dinukil Radarsumbar.com, Sabtu (4/5/2024) malam.

Bahkan, pemilik akun tersebut menuding Gubernur Sumbar tak ada prestasi dan mencoba mancari hal baru dengan pergi ke Arab Saudi.

“Ini karena tak ada prestasi, Gubernur mancari hal baru yang tak buang uang dan tenaga, hanya dengan pergi ke Arab Saudi, kunjungan kerja, merubah nama ke KJRI, bahasa Inggris dan Arab saja tak ada yang bisa orang yang pergi ini,” katanya.

“Apalah yang diperbuat Gubernur ini. Merubah nama, kalau kau ingin merubah nama Masjid, kau bikin saja Masjid sendiri. Jangan kau ubah nama Masjid yang sudah menjadi ikon masyarakat Sumbar,” sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar menyatakan penguatan hubungan antara Ranah Minang dengan Arab Saudi menjadi alasan pemerintah setempat mengubah nama Masjid Raya Sumatera Barat menjadi Masjid Raya Syekh Khatib Al Minangkabawi.

“Ini sengaja karena kami ingin mencari potensi-potensi yang bisa menguatkan hubungan Provinsi Sumbar dengan Arab Saudi,” kata Mahyeldi beberapa waktu lalu.

Gubernur berharap dengan perubahan nama menjadi Masjid Raya Syekh Khatib Al Minangkabawi maka investasi dari Arab Saudi akan berkembang pesat di Tanah Minangkabau.

Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi merupakan ulama asal Minangkabau yang hidup pada tahun 1860 hingga 1915. Ia dikenal luas terutama karena pernah menjadi Imam Besar di Masjidil Haram.

Mahyeldi mengatakan salah satu pihak yang akan berperan besar menghubungkan Pemprov Sumbar dengan Arab Saudi ialah keluarga besar dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi.

“Saya telah bertemu dengan keluarga Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi di Jeddah dan Mekkah beberapa waktu lalu,” katanya.

Gubernur optimistis upaya membuka peluang investasi dengan Arab Saudi terbuka lebar mengingat keturunan dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi cukup banyak di Pemerintahan Arab Saudi, termasuk juga sebagai pengusaha, akademisi dan lain sebagainya.

Bahkan, salah seorang keluarga dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi tidak hanya akan menolong hubungan Provinsi Sumbar dengan Arab Saudi, namun juga dengan negara-negara di Timur Tengah.

Perubahan nama masjid yang dibangun pada masa Gubernur Gamawan Fauzi itu direncanakan pada 1 Muharram 1446 Hijriah atau 7 Juli 2024. Penggantian nama tersebut juga telah direncanakan sejak beberapa tahu lalu. Tidak hanya itu, rencana tersebut juga setelah menerima masukan dari para ulama dan tokoh di Ranah Minang. (rdr)

Exit mobile version