PADANG, RADARSUMBAR.COM – Dalam rangka mendukung pertumbuhan wirausaha, Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM RI menghadirkan program Entrepreneur Hub Goes to Campus dengan tema “Grow and Sustain”.
Kampus Universitas Andalas (Unand) menjadi tuan rumah pada acara penutupan rangkaian kegiatan tersebut di tahun 2024 ini yang dilaksanakan di Auditorium Unand.
Kegiatan ini dirancang untuk menambah wawasan serta meningkatkan keterampilan para wirausahawan melalui tiga sesi utama, Workshop Interaktif, Business Matching, dan Pameran Produk Wirausaha.
Dalam acara ini, peserta diharapkan dapat menemukan peluang kolaborasi serta memperkuat jaringan bisnis mereka.
Siti Azizah, Deputi Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM mengapresiasi capaian kewirausahaan di Sumatra Barat yang menurut data Sakernas 2023 memiliki rasio kewirausahaan sebesar 4,1%, melampaui rata-rata nasional.
Sumatra Barat berada di peringkat keenam di Pulau Sumatra dan kedelapan secara nasional. Ia menegaskan pentingnya mempertahankan momentum ini untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas pelaku usaha di wilayah tersebut.
“Kegiatan ini menjadi langkah nyata untuk memperkuat ekosistem wirausaha di Sumatra Barat dengan menciptakan iklim yang kondusif bagi inovasi dan kolaborasi,” ujar Siti Azizah.
Program ini juga melibatkan berbagai pihak, seperti Bank Nagari, Bank BRI, PT Pegadaian, Telkom Indonesia, Komunitas Tangan Di Atas (TDA), PNM, serta institusi pendidikan seperti Politeknik Negeri Padang, Universitas Negeri Padang, Universitas Adzkia, dan Universitas Taman Siswa Padang.
Sementara itu, Wamen Kemenkop dan UKM, Helvi Moraza menyampaikan bahwa Sumatra Barat memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi berbasis kearifan lokal.
“Pertumbuhan UMKM di Sumatra Barat sangat cepat, namun tantangan terbesar adalah keberlanjutan (sustainability). Untuk itu, inovasi dan pendampingan menjadi kunci utama,” ujarnya.
Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dan dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM, UNAND optimis dapat terus mendorong pertumbuhan UMKM berkelanjutan yang akan membawa dampak signifikan bagi perekonomian Sumatra Barat.
Disebut Wamen, Entrepreneur Hub adalah program kolaboratif yang bertujuan membangun ekosistem kewirausahaan yang kuat, menciptakan Wirausaha Mapan, Usaha Inovatif, dan Berkelanjutan.
Sejak kickoff pada 5 April 2023, program ini telah memfasilitasi kurang lebih 13.995 wirausaha untuk bertumbuh di 35 kabupaten dan kota pada 21 Provinsi di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini diikuti oleh 200 wirausaha muda terkurasi yang berasal dari berbagai perguruan tinggi dan komunitas yang menjadi kolaborator, dengan berbagai sektor usaha seperti agribisnis, fashion, kriya, FnB, dan kuliner.
“Melalui kegiatan ini, para peserta dapat memperluas jaringan, menemukan peluang kolaborasi dan tumbuh menjadi wirausaha yang tangguh dan inovatif,” tambah Wamen yang merupakan alumni Unand ini.
Berdasarkan data Sakernas BPS, pada tahun 2023 rasio wirausaha di Sumatera Barat telah mencapai 4,10%, diatas rata-rata nasional sebesar 3,04% dan menempatkan Sumatera Barat pada peringkat ke-6 di Sumatera dan ke-8 secara nasional.
Ini adalah pencapaian yang memuaskan dan menjadi motivasi bagi kita untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas wirausaha di daerah ini. Sejalan dengan budaya Minangkabau yang terkenal dengan semangat dagang dan filosofi “Alam Takambang Jadi Guru” mencerminkan potensi besar dalam kewirausahaan.
“Kita berharap acara ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat ekosistem di Sumatera Barat. Dengan menciptakan iklim yang kondusif untuk belajar, berinovasi, dan berkolaborasi, kita dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat dan perekonomian daerah,” ujarnya lagi.
Terpisah, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy yang hadir mewakili Gubernur Mahyeldi menyebut, banyak kolaborasi yang nantinya bisa dihasilkan setelah acara ini.
Selain itu, kata Audy, pihak Pemprov Sumbar juga bisa mendorong pembiayaan dana dari bank lokal guna membantu UMKM-UMKM yang tersendat masalah modal.
“Nanti akan kita bicarakan dengan pihak Bank Nagari, sebagai corong keuangannya. Bagaimana formulanya dan sistemnya. Dari iven ini kita jadi tahu kalau kolaborasi dalam mengembangkan UMKM itu sangat penting,” tutup Audy.
Unand sendiri juga memanfaatkan momentum ini untuk memperlihatkan peran strategisnya dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Sumatra Barat.
Universitas telah meluncurkan aplikasi Unand Hub, yang menyediakan layanan konsultasi dan diskusi wirausaha dengan melibatkan dosen-dosen pakar di bidangnya. (rdr)