PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menyatakan optimisme yang tinggi terhadap potensi peningkatan ekspor hasil bumi Provinsi Sumatera Barat setelah Indonesia bergabung dengan Indian Ocean Rim Association (IORA). Menurut Mahyeldi, keanggotaan Indonesia di IORA akan membuka peluang lebih besar bagi produk unggulan Sumatera Barat untuk menembus pasar global.
“Mohon dukungan agar hubungan antara Indonesia, yang diwakili oleh Sumatera Barat, dengan negara-negara anggota IORA semakin kuat,” ujar Mahyeldi di Padang, Sabtu (11/1).
Ia menjelaskan, selama ini aktivitas ekspor di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang, didominasi oleh komoditas kelapa sawit dan batu bara. Namun, dengan bergabungnya Indonesia dalam IORA, Mahyeldi berharap komoditas lain dari Sumatera Barat, seperti produk pertanian dan hasil bumi lainnya, dapat lebih mudah menembus pasar internasional.
“Ke depan, kami berharap komoditas dari wilayah timur Sumatera dapat diekspor melalui Pelabuhan Teluk Bayur,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat, Sugeng Arianto, melaporkan bahwa nilai ekspor Sumatera Barat pada November 2024 mencapai Rp3,5 triliun. Meskipun terjadi penurunan 9,66 persen dibandingkan Oktober 2024, Sugeng menekankan pentingnya upaya hilirisasi kelapa sawit dan diversifikasi pasar ekspor.
“Sebagian besar ekspor kita masih didominasi oleh hasil perkebunan, sehingga hilirisasi industri kelapa sawit harus didorong, dan kita juga perlu memperluas pasar ekspor ke negara-negara baru,” ujar Sugeng, yang berharap kebijakan ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat dan Indonesia secara keseluruhan. (rdr/ant)