Belum Ada Kebijakan Terkait PPKM Darurat di Sumbar, Wagub: Kita Bahas Senin Depan

Besok kita akan ke lapangan dengan Satpol PP dan Dinas Kesehatan tinjau bandara, pelabuhan, terminal, rumah sakit terkait kesiapan oksigen, tempat isolasi mandiri, bahkan mohon maaf ya, mungkin sampai ke pemakaman.

Wagub Sumbar, Audy Joinaldy.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah mengambil kebijakan untuk memperluas PPKM Darurat di luar Pulau Jawa dan Bali, Jumat (9/7). Terdapat 15 daerah di luar Jawa dan Bali yang resmi diberlakukan PPKM Darurat. Penerapan aturan itu akan berlaku pada 12 Juli atau Senin pekan depan.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy mengatakan terkait PPKM Darurat yang akan diberlakukan di tiga kota di Sumbar, pihaknya akan melakukan pemantau lebih dulu ke lapangan pada Minggu (11/7/2021) besok.

“Besok kita akan ke lapangan dengan Satpol PP dan Dinas Kesehatan tinjau bandara, pelabuhan, terminal, rumah sakit terkait kesiapan oksigen, tempat isolasi mandiri, bahkan mohon maaf ya, mungkin sampai ke pemakaman,” katanya, Sabtu (10/7/2021).

Ia mengatakan perlu tindakan siap siaga, sehingga dilakukan pengecekkan untuk mempersiapkan semuanya agar dapat menghadapi badai yang mungkin saja datang. “Kita berharap agar hal yang lebih buruk tidak terjadi,” katanya.

Untuk saat ini, kata Audy, Pemprov tidak mengizinkan perjalanan ke luar dari Sumbar meskipun memang dalam aturan belum ditulis terkait hal itu. Namun kata dia, jika bepergian melalui bandara memang aturannya sudah harus swab ataupun PCR. Asumsinya kata dia, jika sudah melakukan Swab dan PCR serta melalui bandara, berarti orang tersebut terkonfirmasi negatif Covid-19.

“Saat ini memang sedang transisi peraturan yang berubah dari mikro ke darurat, wajar masih ada yang belum paham. Jadi besok akan dilakukan pemantau dahulu,” ujarnya.

Disisi lain, ia mengatakan, sejauh ini perbatasan di wilayah yang dinyatakan PPKM darurat masih belum diputuskan untuk ditutup. “Senin pagi akan dilanjukan meeting untuk membahas hal teknikal terkait PPKM darurat tersebut,” katanya.

Dia meminta agar masyarakat mengikuti anjuran pemerintah. Sebab menurutnya, corona varian delta sudah masuk ke Sumbar. “Hal tersebut terlihat dari data CT yang diperoleh dari informasi dr. Andani Eka Putra. CT yang rendah dibawah 10, hal tersebut tanda varian delta, yang merupakan varian yang lebih ganas,” kata dia.

Diketahui, CT merupakan salah satu indikator yang digunakan dokter untuk mengetahui bagaimana kondisi seorang pasien Covid-19. CT value menunjukkan estimasi jumlah virus di dalam sampel. (*)

Exit mobile version