Kemudian sekitar satu hingga dua orang dari 100 penduduk dengan usia lima tahun ke atas di Sumatera Barat adalah komuter atau bekerja atau sekolah di luar kabupaten dan kota tempat tinggalnya.
“Mereka ini pergi pulang secara rutin pada hari yang sama,” kata dia.
Selanjutnya mayoritas penduduk Sumatera Barat berumur 15 tahun ke atas berpendidikan sekolah menengah atau sederajat dan kemampuan berbahasa Indonesia penduduk Sumatera Barat sebesar 97,11 persen.
Sebagian besar masih mempertahankan bahasa daerah untuk berkomunikasi di keluarga yaitu sebesar 93,78 persen dan lingkungan tetangga/kerabat yaitu sebesar 94,37 persen.
“Dari sisi perumahan, 97,83 persen rumah tangga di Sumatera Barat menempati rumah yang memenuhi syarat ketahanan bangunan yang dilihat dari sisi atap, dinding, lantai terluas,”kata dia.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi bersyukur dengan capaian Sumbar yang didapatkan melalui Sensus Penduduk 2020 dan Sensus Penduduk Lanjutan 2022.
Menurut dia dalam 10 tahun terakhir terjadi perbaikan yang signifikan mulai dari angka kematian ibu dan angka kematian anak yang dapat ditekan.
“Kita berharap ke depan tentu akan semakin baik dan pihaknya akan melakukan diskusi dengan pihak terkait untuk melakukan intervensi terhadap persoalan kesehatan, kependudukan, sumber daya manusia dan lainnya,” kata dia. (rdr/ant)