Sementara itu, Karo Ops Polda Sumbar, Kombes Djadjuli mengatakan, masyarakat Air Bangis yang bertahan di Kota Padang dan Masjid Raya Sumbar telah bertahan selama enam hari.
“Mereka sudah 5-6 hari di sini, tanpa izin, itu cukup mengganggu arus lalu lintas, masyarakat yang lain, sehingga hari ini kami mengajak kembali ke tempat masing-masing,” katanya.
Dalam membantu proses pemulangan para pendemo, kata Djadjuli, polisi telah melakukan berbagai tahapan. Namun ia tidak menjelaskan soal insiden oknum anggota Polri yang masuk ke dalam masjid menggunakan sepatu.
“Kami ada tahapan, kami ajak, mengimbau, ada yang mau, tidak dan provokasi, yang provokasi dan tidak mau kami angkut. Yang tidak mau dan provokasi kami tanya, kenapa mereka melakukan itu,” katanya.
Ia menjelaskan, Pemprov Sumbar dan unsur Forkopimda juga telah mengajak sekitar 20 orang perwakilan masyarakat pengunjuk rasa diajak rapat dengan Gubernur terkait persoalan yang terjadi di Air Bangis.
“Tuntutan mereka ada yang tidak akan dipenuhi, seperti (membatalkan) proyek strategis nasional, melepaskan dua tersangka ditahan, sepertinya itu tidak mungkin direalisasikan, sehingga kami berinisiatif mengimbau mereka kembali,” katanya.
Selain itu, katanya, perwakilan pengunjuk rasa yang ikut aksi unjuk rasa tersebut akan menyusul warga lainnya yang telah terlebih dahulu dipulangkan.
“Karena ini hanya menunggu, menunda waktu saja, sementara (Masjid Raya Sumbar) ini kan area publik, yang dipakai orang banyak,” tuturnya. (rdr-008)