PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengajak para pejabat di lingkungan pemerintah provinsi itu ikut “mengasuh pohon” melalui Program Pohon Asuh yang dikembangkan oleh kelompok masyarakat di perhutanan sosial melalui Lembaga Pengelola Hutan Nagari (LPHN).
“Ikut mengasuh pohon jadi bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang telah menjaga hutan,” katanya di Padang, Rabu.
Ia mengatakan secara pribadi telah memiliki sepuluh pohon asuh di lokasi perhutanan sosial yang ada di Sumbar. Layaknya pengasuh, ia memberikan donasi kepada LPHN.
Donasi itu digunakan LPHN untuk biaya perawatan pohon selama satu tahun, katanya.
Menurut dia program pohon asuh sudah memiliki laman www.pohonasuh.org yang bisa diakses. Para pemangku kepentingan yang turut serta menjadi pengasuh, tinggal mengklik jenis pohon di kawasan hutan sosial yang diinginkan. Sebagai tanda telah menjadi pengasuh pohon, LPHN terkait akan memberikan sertifikat, katanya.
Bukan hanya itu, LPHN itu juga akan memasang tanda nama pengasuh pada pohon tersebut selama satu tahun ke depan sebagai tanda turut berperan dalam penjagaan tegakkan pohon yang berada di perhutanan sosial.
“Pejabat OPD di Sumbar dianjurkan untuk mengasuh pohon sebanyak 3-5 pohon per orang, sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Sumbar untuk mendukung masyarakat yang telah menjaga hutan lewat Program Pohon Asuh,” katanya.
Ia menyampaikan, pemerintah Sumbar sangat serius dalam pengelolaan hutan karena hampir 82 persen atau 950 nagari di provinsi itu berada di dalam dan sekitar kawasan hutan.
“Masyarakat ini menggantungkan sumber penghidupannya kepada sumber daya hutan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi mengatakan Program Pohon Asuh telah dikembangkan sejak tahun 2018 di Sumbar.
“Meski sudah berjalan cukup lama, namun Program Pohon Asuh ini baru diluncurkan secara resmi pada 2023,” katanya.
Saat ini ada 11 lokasi Program Pohon Asuh di Sumatera Barat, diantaranya di Hutan Nagari Lunang, Lunang Tengah, Pasia laweh, Pondok Parian Lunang, Simanau, Simancuang, Simarasok, Sirukam, Sumpur Kudus, dan Tigo Kota Silungkang. (rdr/ant)
