Rincinya, tiga tanah dan bangunan di Kota Payakumbuh senilai Rp1,8 miliar, dua mobil yakni Toyota Minibus tahun 1997 dan Pajero Sport tahun 2017 dengan nilai aset Rp465 juta.
Safaruddin ‘hanya’ memiliki kas dan setara kas Rp835.492 dan utang Rp200 juta.
Sementara Wabup Limapuluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri memiliki total harta kekayaan Rp8.276.500.000 dengan rincian, enam tanah dan bangunan yang tersebar di Kota Padang, Depok, Jabar, Kota Pekanbaru, Riau dan Medan, Sumatera Utara (Sumut). Total aset Rizki dari rumah mencapai Rp8.616.000.000.
Alat transportasi dan mesin yakni mobil Toyota Fortuner tahun 2018 senilai Rp375 juta dan harta bergerak lainnya Rp10.500.000.
Rizki memiliki kas dan setara kas Rp775 juta dengan utang Rp1,5 miliar.
11. Sutan Riska Tuanku Kerajaan
Saat ini, Sutan Riska Tuanku Kerajaan tidak didampingi oleh Wabup setelah Dasril Panin Datuak Labuan wafat pada 13 Februari 2022 lalu.
Ini adalah kali kedua Sutan Riska Tuanku Kerajaan memimpin Kabupaten Dharmasraya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bungo, Jambi tersebut.
Selama menjadi Bupati di Dharmasraya, Sutan Riska diketahui memiliki harta kekayaan sebesar Rp3.640.421.971 dari LHKPN tahun 2022.
Aset Sutan Riska didominasi sembilan bidang tanah dan bangunan di Kabupaten Dharmasraya dengan nilai Rp1.885.000.000.
Untuk kendaraan, Sutan Riska memiliki satu mobil jenis Honda Accord Sedan tahun 2011 senilai Rp180 juta dan harta bergerak lainnya Rp1.271.000.000.
Ia memiliki surat berharga senilai Rp125 juta, kas dan setara kas RP179.421.971 dan tanpa utang.
12. Fernando Jongguran Simanjuntak
Pria yang satu ini merupakan Pj Bupati Kepulauan Mentawai usai dilantik pada 24 Mei 2023. Selain itu, dia juga menjabat Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Suka Bumi Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Dari LHKPN yang ia laporkan, Fernando memiliki total harta kekayaan Rp1.904.700.000. Ia tidak memiliki aset tanah dan bangunan.
Kemidian satu mobil Toyota Raize tahun 2021 senilai Rp220.700.000, kas dan setara kas Rp1.684.000.000.
13. Suhatri Bur-Rahmang
Suhatri Bur adalah Bupati Padang Pariaman yang naik tahta setelah sempat menjadi Wabup mendampingi Bupati sebelumnya, Ali Mukhni.
Ia diketahui memiliki total harta kekayaan mencapai Rp4.122.052.805.
Rincinya, empat tanah dan bangunan di Kabupaten Padang Pariaman dan satu ini Kota Bintan, Kepri senilai Rp1.208.250.000.
Kemudian, tiga motor dan satu mobil senilai Rp201.600.000, harta bergerak lainnya Rp252 juta.
Ia juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp2.460.202.805 dan tanpa utang.
Sementara wakil Suhatri, Rahmang hanya memiliki kekayaan sebesar Rp872.891.790 dengan rincian, dua objek tanah dan bangunan di Kabupaten Padang Pariaman senilai Rp1.450.000.000, dua kendaraan yang terdiri dari motor dan mobil senilai Rp160 juta.
Kemudian, kas dan setara kas sebanyak Rp40 juta, namun utang Rahmang cukup banyak, yakni sebanyak Rp777.108.210.
14. Benny Utama-Sabar AS
Baru-baru ini, Bupati Pasaman, Benny Utama menyatakan mundur dari jabatannya demi maju sebagai Caleg DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Sumbar II dari Partai Golkar.
Ini merupakan kali kedua Benny Utama menjadi Bupati atau kepala daerah di Kabupaten Pasaman.
Dalam LHKPN terakhir yang ia laporkan pada tahun 2022 lalu, Benny memiliki total harta kekayaan sebesar Rp3.258.893.890.
Rincinya, 15 objek tanah dan bangunan di Kota Padang, Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat (Pasbar) senilai Rp2.037.750.000.
Benny memiliki dua kendaraan jenis Toyota Hardtop Jeep tahun 1981 dan Toyota Innova tahun 2014 senilai Rp205 juta.
Harta bergerak lainnya yang dimiliki Benny senilai Rp90 juta, kas dan setara kas Rp926.143.890.
Terpisah, Wabup Pasaman, Sabar AS pada awal menjabat dan melaporkan harta kekayaannya terakhir pada 26 Februari 2021 memiliki kekayaan sebanyak 1.289.000.000.
Ia tercatat memiliki empat tanah dan bangunan di Kota Padang dan Kabupaten Pasaman dengan total aset Rp1.080.000.000.
Kemudian, dua kendaraan yang terdiri dari mobil dan motor senilai Rp207 juta, kas dan setara kas Rp2 juta.
15. Hamsuardi-Risnawanto
Bupati Pasaman Barat (Pasbar) memiliki kekayaan sebesar Rp817.129.381. Hamsuardi punya dua objek tanah senilai Rp215 juta, satu alat berat senilai Rp900 juta, harta bergerak lainnya Rp510 juta dan utang Rp1.130.925.898.
Sementara Wabup Risnawanto punya harta lebih banyak dari Hamsuardi.
Total harta kekayaan Risnawanto, yakni Rp7.696.958.000 dengan rincian, tujuh objek tanah dan bangunan senilai Rp3.880.000.000.
Risnawanto punya 11 alat tranpsortasi dan mesinnya senilai Rp2.996.000.000, harta bergerak lainnya Rp428.600.000, kas dan setara kas Rp1.464.358.000 dan utang Rp372 juta.
16. Rusma Yul Anwar-Rudi Hariyansyah
Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Rusma Yul Anwar punya harta kekayaan sebanyak Rp2.169.339.902.
Ia memiliki enam objek tanah dan bangunan senilai Rp1.516.800.000 di Kabupaten Pessel, satu mobil senilai Rp150 juta, harta bergerak lainnya Rp88.600.000.
Rusma tercatat punya kas dan setara kas sebanyak Rp413.939.902.
Sang wakil yang baru mundur, Rudi Hariyansyah punya harta kekayaan Rp2.551.577.983.
Rincinya, dua objek tanah dan bangunan senilai Rp2,5 miliar di Kota Padang dan Kabupaten Pessel.
Satu mobil Toyota HR-V senilai Rp355 juta, kas dan setara kas Rp196.577.983 dan utang Rp500 juta.
17. Benny Dwifa Yuswir-Iraddatillah
Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir memiliki harta kekayaan sebanyak 1.194.454.681 dengan rincian, dua tanah dan bangunan di Kabupaten Sijunjung senilai Rp775 juta. Satu motor Kawasaki Ninja tahun 2013 senilai Rp22,5 juta.
Benny memiliki kas dan setara kas Rp871.954.681 dan utang Rp475 juta.
Wabup Sijunjung, Iraddatillah yang terakhir melaporkan LHKPN tahun 2021 diketahui memiliki total harta kekayaan Rp1.757.807.566.
Ia memiliki empat tanah dan bangunan senilai Rp1.532.000.000 di Kabupaten Sijunjung, dua motor dan satu mobil senilai Rp180 juta, harta bergerak lainnya Rp20 juta, kas dan setara kas Rp25.807.566 tanpa utang.
18. Epyardi Asda-Jon Firman Pandu
Bupati Solok, Epyardi Asda menjadi salah satu kepala daerah terkaya di Sumbar dengan total kekayaan mencapai Rp66.641.896.314.
Ia tercatat memiliki delapan objek tanah bangunan yang tersebar di Jakarta, Kota Pariaman dan Kota Padang senilai Rp18.486.825.000.
Kendaraan yang dimiliki Epyardi yakni lima mobil senilai Rp3.760.000.000, kas dan setara kas Rp42.615.071.314 dan harta lainnya Rp1.780.000.000.
Berbeda dengan Epyardi, Wabup Solok, Jon Firman Pandu hanya memiliki harta kekayaan sebesar Rp1.469.487.736.
Rincinya, satu tanah dan bangunan di Kabupaten Solok senilai Rp1.750.000.000, harta bergerak lainnya Rp250 juta, kas dan setara kas Rp19.700.000 dengan utang Rp550.212.264.
19. Khairunas-Yulian Efi
Bupati Solok Selatan, Khairunas memiliki total harta kekayaan Rp1.154.388.615 dengan rincian, satu tanah dan bangunan di Kota Padang serta 15 lainnya di Kabupaten Solok Selatan. Total aset Khairunas sebanyak Rp2.348.500.000
Ia memiliki kendaraan berupa motor sebanyak lima unit dengan nilai Rp23 juta dan harta bergerak lainnya Rp233 juta, surat berharga Rp10 juta, kas dan setara kas Rp130.764.650.
Namun, Khairunas juga memiliki utang yang selangit, mencapai Rp1.590.876.035.
Wakil Khairunas, yakni Yulian Efi punya harta kekayaan dari LHKPN tahun 2022 senilai Rp5.018.869.408.
Rincinya, tujuh objek bangunan di Kota Padang dan Kabupaten Solok Selatan senilai Rp3.005.000.000, dua kendaraan berupa motor dan mobil senilai Rp26 juta, harta bergerak lainnya Rp62 juta serta kas dan setara kas Rp1.925.869.408.
20. Eka Putra-Richi Aprian
Nama terakhir, Bupati Tanah Datar, Eka Putra terakhir melaporkan LHKPN pada 31 Desember 2021 dengan kekayaan mencapai Rp13.018.600.000.
Rincinya, enam unit tanah dan bangunan di Batusangkar, Sumatera Barat, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat senilai Rp12.288.600.000
Satu mobil Jeep Wrangler 3.8 tahun 2011 senilai Rp650 juta, harta bergerak lainnya Rp80 juta dan tanpa utang.
Wakil Bupati Tanah Datar, Richi Aprian, punya kekayaan sebanyak Rp3.119.000.000 dengan rincian, delapan objek tanah dan bangunan, di Kabupaten Pesawaran, Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Bekasi senilai Rp2.175.000.000.
Kemudian, dua kendaraan jenis mobil dan motor senilai Rp180 juta dan harta bergerak lainnya, Rp64 juta serta kas dan setara kas Rp700 juta.
(rdr)