“Sinergi ini harus terus dilanjutkan sehingga memudahkan sinergi dan kerjasama antara PLN dan Semen Padang,” ungkapnya.
PLN dan PT Semen Padang kemudian diskusikan peluang sinergi yang dapat dilakukan oleh kedua pihak ke depan. Salah satunya adalah bersinergi mendukung target target Net Zero Emission (NZE) 2060. PLN mendukung target NZE 2060 dengan pasokoan energi listrik hampir 50%-nya berasal dari EBT.
Terbaru, PLN UID Sumbar juga telah mengimplementasikan Program Renewable Energy Certificate (REC), layanan sertifikat energi terbarukan bagi pelanggan yang menginginkan pengakuan tingkat nasional maupun internasional atas penggunaan listrik dari sumber energi terbarukan.
Eric menjelaskan, beberapa pelanggan industri di Sumbar telah bergabung dengan Program REC PLN UID Sumbar. ‘’Besar harapan kami selanjutnya PT Semen Padang dapat turut bergabung. Dengan sertifikat ini, kami juga berkomitmen siap mensuplai pasokan listrik dari pembangkit EBT,’’ jelas Eric kemudian.
Oktoweri mengaku sangat mengapresiasi PLN UID Sumbar yang memiliki pasokan daya sangat besar dari pembangkit EBT. ‘’Kami mendukung sustainable energy PLN, karena selain baik untuk peningkatan penggunaan energi bersih.”
“Ini juga menunjukkan kita memiliki visi yang sama untuk kelestarian lingkungan. Semen Padang pun sedang giat pada sustainable energy yang lebih ramah lingkungan,’’ jelas Oktoweri.
Oktoweri lantas berharap, kinerja PLN dapat terus sejalan dengan kebutuhan dan kepuasan pelanggan, mengingat listrik merupakan kebutuhan vital bagi seluruh masyarakat. (rdr)