PADANG, RADARSUMBAR.COM – Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Universitas Andalas (Unand), Muhammad Makky mengatakan, pihaknya akan melibatkan dosen dari Ehime University dalam rangka mewujudkan kampus kelas dunia atau World Class University (WCU).
Hal tersebut disampaikan Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Unand, Muhammad Makky usai menerima kunjungan Prof Hiroki Oue dari Ehime University dalam agenda kelanjutan program world class university tahun akademik 2023/2024 di Unand.
“Program yang ditawarkan Unand ke Ehime University ini dalam rangka pengembangan Unand sebagai World Class University ke depannya,” kata Makky, Jumat (15/9/2023).
Menurutnya, kunjungan akademisi dari Ehime University tersebut akan membuka peluang kerja sama yang signifikan misalnya partisipasi mahasiswa Ehime University mengikuti kegiatan summer course maupun Kuliah Kerja Nyata (KKN) hingga pengiriman dosen dari kampus asal Jepang itu ke Unand.
“Dalam rangka melangsungkan program equity tahun ini, kita akan mengundang dosen-dosen Ehime University untuk berbagi pengalaman, dan melakukan kolaborasi akademik maupun riset dengan dosen Unand,” katanya.
Sebaliknya, dari kerja sama tersebut juga membuka peluang bagi mahasiswa Unand, khususnya mahasiswa Sastra Jepang untuk mengambil program credit earning di Ehime University.
Saat ini, Ehime University telah bekerja sama dengan konsorsium Jepang-Indonesia yang terdiri dari tiga universitas di Jepang dan tiga universitas asal Indonesia.
Rencananya, kerja sama itu akan diperluas salah satunya terkait program KKN berbasis pengabdian masyarakat di daerah pesisir, pedesaan dan pegunungan.
Senada dengan itu, Wakil Rektor I Unand, Prof Mansyurdin mengemukakan saat ini kampus yang diresmikan Wakil Presiden Mohammad (Wapres) RI pertama, Mohammad Hatta itu memiliki enam program summer course reguler yang dilaksanakan setiap tahunnya dengan mengundang berbagai mahasiswa dari seluruh dunia.
Enam program summer course tersebut yakni International Disaster Nursing Camp Program, Primate Behavior and Conservation, Minangkabau for the Global Community, Fast Fashion Industries Climate Change: How Industry and Individuals Can Mitigate Fashion’s Environmental Impact, Trekking the Patches of Minangkabau Matrilineal Culture, dan Traditional Knowledge of Minangkabau People and Intellectual Property Rights Protection.
“Kami berharap tahun ini program summer course dapat diikuti oleh mahasiswa dari Ehime University,” harap dia.
Sementara itu, Prof Hiroki Oue mengatakan keterbatasan jumlah mahasiswa asing di Ehime University disebabkan minimnya program studi di kampus itu yang menggunakan bahasa pengantar atau bahasa inggris.
“Meskipun demikian, ini dapat disiasati untuk mahasiswa yang mengambil jurusan Bahasa Jepang atau Sastra Jepang Unand yang tentunya diakomodasi melalui program creadit earning,” kata Wakil Rektor I Ehime University tersebut. (rdr/ant)