Meski sudah bertransformasi, namun perpustakaan sebagai pusat literasi juga tidak ditinggalkan karena sejalan dengan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Ia menyebutkan literasi atau kemelekan adalah istilah umum yang merujuk kepada serangkaian kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kemampuan literasi memiliki kaitan erat dengan kemiskinan. Semakin tinggi tingkat literasi masyarakat, maka tingkat kemiskinan bisa lebih ditekan,” katanya.
Ia menyebut sejak 2022 sudah ribuan masyarakat yang menikmati program TPBIS dan PerpuSeru dengan berbagai kegiatan literasi pada puluhan perpustakaan yang ada di Sumbar.
Ia berharap ke depan program itu akan terus dikembangkan dengan dukungan kebijakan serta anggaran dari kepala daerah serta pemangku kepentingan lainnya. (rdr/ant)