PADANG, RADARSUMBAR.COM – Perpustakaan di Sumatera Barat terus berbenah untuk memberikan manfaat lebih kepada masyarakat salah satunya dengan bertransformasi menjadi tempat kegiatan berbasis inklusi sosial yang salah satunya bisa membantu program pengentasan kemiskinan.
“Perpustakaan sekarang sudah menjadi tempat kegiatan berbasis inklusi sosial. Banyak kegiatan yang bisa laksanakan di perpustakaan seperti kelas Bahasa Jepang hingga kelas merajut yang dapat membantu masyarakat,” kata Kabid Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan, Taufik Ramadhan di Padang, Selasa.
Ia mengatakan transformasi perpustakaan dengan melaksanakan kegiatan inklusi itu bisa memberikan dampak yang nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut dia Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar telah memulai kegiatan inklusi itu di Perpustakaan Daerah. Berbagai kegiatan berdaya guna dilaksanakan sehingga masyarakat kembali tertarik untuk datang ke perpustakaan.
Saat ini, katanya, sudah ada 11 kota dan kabupaten serta 67 nagari/kelurahan yang telah menjadi mitra program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), kemudian tiga kota/kabupaten dan 15 nagari/kelurahan menjadi mitra Perpustakaan Seru (PerpuSeru).
Taufik mengatakan program itu menjadi salah satu strategi untuk pengentasan kemiskinan melalui pemanfaatan perpustakaan untuk membangun kesejahteraan masyarakat.