PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) memberikan edukasi kepada generasi muda di daerah itu terkait pentingnya penganekaragaman atau diversifikasi pangan guna mengurangi tingkat konsumsi beras.
“Kita berikan edukasi kepada generasi muda tentang diversifikasi pangan ini. Salah satunya dengan mengenalkan dan memberikan menu kudapan yang bergizi ke sekolah-sekolah,” kata Kepala Dinas Pangan Sumbar, Syaiful Bahri, di Padang, Kamis.
Ia mengatakan menu kudapan itu diberikan pada siswa SD pada lima kabupaten dan kota, masing-masing Kabupaten Pasaman Barat, Padangpariaman, Kota Padangpanjang, Padang, dan Kota Solok.
“Masing-masing daerah dapat tiga sekolah SD dan akan dilakukan secara berturut-turut selama 20 hari,” katanya.
Syaiful menyebut saat ini pihaknya tengah mematangkan rencana kegiatan itu sekaligus menyusun menu yang akan diberikan.
Terkait diversifikasi pangan itu, Pemprov Sumbar, menurutnya, juga akan mempertahankan pola konsumsi pada masyarakat yang terbiasa memakan pangan lokal selain beras seperti di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
“Masyarakat di Mentawai terbiasa mengkonsumsi pangan lokal seperti talas dan pisang sebagai ganti beras. Kita coba pertahankan kearifan lokal ini,” ujarnya.
Syaiful Bahri mengungkapkan konsumsi beras masyarakat Sumbar per kapita per minggu masih fluktuatif.
Pada 2017 tercatat konsumsi masyarakat per kapita per minggu sebanyak 1,70 kg. Konsumsi itu turun menjadi 1,63 kg/kapita/minggu pada 2018, turun lagi menjadi 1,59 kg pada 2019 dan 1,54 kg/kapita/minggu pada 2020.
Namun pada 2021 tingkat konsumsi beras masyarakat Sumbar kembali naik menjadi 1,6 kg/kapita/minggu dan naik lagi menjadi 1,62 kg/kapita/minggu pada 2022.
“Ke depan, diversifikasi pangan masih menjadi tugas prioritas di Sumbar,” kata Syaiful Bahri. (rdr/ant)