Secara terpisah, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin mengatakan rencana pembangunan yang dikerjakan Japan International Cooperation Agency (JICA) tersebut akan tetap dilanjutkan sesuai trase yang sama.
“Kita masih tetap dalam trase yang sama dan belum ada rencana pemindahan,” kata dia.
Terkait adanya komplain dari masyarakat yang wilayahnya dilalui jalan tol, Safaruddin mengatakan hal itu lebih kepada keluhan warga karena belum adanya sosialisasi yang jelas terkait titik mana saja yang akan dilalui tol.
“Kementerian PUPR belum ada sosialisasi. Jadi, masyarakat komplain tanahnya akan dipakai tanpa sepengetahuan mereka, itu yang dikomplain,” jelas dia.
Bupati Limapuluh Kota menegaskan belum ada pembahasan pengalihan trase. Pada 10 Juli pihak JICA menyatakan akan mulai melakukan pembangunan tol dari Sarilamak ke Pangkalan sekitar 30 kilometer.
“Jadi masih di titik itu (Sarilamak-Pangkalan),” ujarnya. (rdr/ant)