Soal Antrean Solar di Sumbar, Pertamina Sebut Distribusi tak Merata

Pertamina Patra Niaga akan melakukan penambahan kuota atau top up BBM di level maksimum pada 14 hari sebelum peringatan Nataru.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan saat diwawancarai awak media massa di Padang, Rabu, (22/11/2023). ANTARA/Muhammad Zulfikar.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan angkat bicara soal kelangkaan dan antrean Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang terjadi di Sumatera Barat (Sumbar) akibat distribusi yang tak merata.

Hal tersebut disampaikan oleh Riva Siahaan saat melakukan peninjauan SPBU 14.251.510 Tabing, Kota Padang bersama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi VI asal Sumbar, H Andre Rosiade, Rabu (22/11/2023) pagi.

“Penyebab kelangkaan (solar) adalah distribusi yang di beberapa tempat lebih banyak konsumsinya, namun di tempat lain tidak dan saat ini kami buat merata penyalurannya,” kata Riva kepada awak media, Rabu (22/11/2023).

Selain itu, katanya, antrean solar beberapa waktu belakangan ini di Sumbar lantaran asumsi atau prakiraan pengunaan transportasi yang lebih sedikit pada tahun 2023.

“Secara kuota dilihat dari asumsi penggunaan kendaraan, sehingga kuotanya itu diatur sedemikian rupa, namun dengan adanya peningkatan koordinasi dan warning dari wakil rakyat, kami juga terus berkoordinasi, sehingga kami ciptakan program untuk pemerataan suplai,” katanya.

Pada tahun 2022, kuota solar berada di angka 17,8 juta kiloliter (KL), namun turun di 2023 di kisaran 17 juta KL. Sementara, tahun 2024 ditingkatkan menjadi 19 juta KL.

“Pada saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti, tidak ada pengurangan dengan alternatif dan program yang kami siapkan, Yaitu, program untuk pemerataan energi dengan pengecekan beberapa SPBU dan fasilitasnya. Kami lihat ke daerah untuk masing-masing daerah diperkuat stok,” katanya.

Riva mengatakan, Pertamina Patra Niaga akan melakukan penambahan kuota atau top up BBM di level maksimum pada 14 hari sebelum peringatan Nataru.

“Menjelang nataru, kami juga bekerjasama dengan KRI, sehingga ketika ada gangguan cuaca (penyaluran BBM) ke pulau terpencil tidak tersendat. Kami melakukan top up, 14 hari sebelum Nataru,” katanya. (rdr)

Exit mobile version