PADANG, RADARSUMBAR.COM – Komandan Resor Militer (Danrem) 032 Wirabraja, Brigjen TNI Rayen Obersyl memastikan salah satu prajurit yang gugur usai ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB).
Prajurit yang gugur tersebut, katanya, bernama Hendrianto. Sebelumnya, prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 133 Yudha Sakti itu berpangkat Kopral Dua (Kopda).
“Alhamdulillah, terhitung hari ini almarhum (Hendrianto) sudah dinaikkan pangkatnya menjadi Kopral Satu (Koptu),” kata Rayen kepada Radarsumbar.com, Rabu (27/12/2023) siang.
Rayen mengatakan, KPLB yang diberikan kepada almarhum Hendrianto berstatus Anumerta, di mana pangkat tersebut diberikan kepada prajurit TNI yang gugur di medan tugas.
“Iya (pangkat Anumerta),” katanya.
Selain mendapatkan pangkat Anumerta, istri Hendrianto dan dua anak yang ia tinggalkan juga mendapat santunan dari Asabri mencapai Rp500 juta lebih.
Brigjen TNI Rayen Obersyl mengatakan, satu prajurit terbaiknya gugur usai ditembak oleh KKB di Papua Barat Daya.
Rayen mengatakan, prajurit yang gugur tersebut bernama Hendrianto berpangkat Kopral Dua (Kopda).
“Prajurit kami ini gugur ditembak KKB usai mengamankan ibadah Natal di Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya,” kata Rayen.
Rayen mengatakan, satu prajurit lainnya yang mengalami tembakan yakni Prajurit Satu (Pratu) Frangky Gulo.
“Prajurit yang gugur ini mengalami tembakan di pelipis sebelah kanan. Sementara rekannya terkena serpihan peluru di perut sebelah kanan, amunisi itu sudah diangkat dan kondisinya sudah normal kembali,” katanya.
Sebagaimana diketahui, satu prajurit TNI bernama Kopda Hendrianto gugur usai diduga ditembak oleh KKB di Papua.
Dia merupakan tentara yang ditugaskan di Pos Satuan Tugas (Satgas) Yonif Yudha 133 Sakti Pos Bousha, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya sejak Maret 2023 lalu.
Jika usulan Korem 032 Wirabraja disetujui, maka pangkat Kopda Hendrianto naik menjadi Kopral Satu (Koptu). (rdr)
Komentar