BIM Kembali Ditutup, Dampak Erupsi Marapi

Penutupan berdasarkan data dari VAAC Darwin dan hasil positif paper test di lapangan.

Bandara Internasional Minangkabau (BIM) akan melayani penerbangan ke luar negeri. (Sumber : Dokumentasi Angkasa Pura II)

Bandara Internasional Minangkabau (BIM) akan melayani penerbangan ke luar negeri. (Sumber : Dokumentasi Angkasa Pura II)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang berada di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) dampak erupsi Marapi yang kembali meluas.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II BIM, Indrawansyah.

“Iya benar (BIM ditutup sementara),” katanya kepada Radarsumbar.com via pesan singkat, Jumat (5/1/2024) siang.

Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (Ka Otban) Wilayah VI Padang, Capt Megi H Helmiadi mengatakan, penutupan dilakukan sebagai dampak erupsi Gunung Marapi.

“Penutupan berdasarkan data dari VAAC Darwin dan hasil positif paper test di lapangan, maka kami meminta pihak BIM menutup atau menghentikan operasi penerbangan di BIM untuk sementara waktu mulai pukul 10.45 WIB hingga pemberitahuan lebih lanjut,” kata Megi.

Data dari Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 150 meter di atas puncak kawah.

Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung, wisatawan atau pendaki tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Selain itu, jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi dan seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah (Pemda).

Sebelumnya, pada pada 22 Desember 2023 lalu, BIM juga ditutup akibat erupsi dari Gunung Marapi. Abu dari gunung juga dikabarkan sudah sampai ke BIM di Kabupaten Padang Pariaman. (rdr)

Exit mobile version